DPR menyetujui pembentukan dua kementerian baru melalui rapat paripurna beberapa waktu lalu. Adapun dua kementerian itu adalah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi serta Kementerian Investasi.
Direktur Eksekutif Sudut Demokrasi Riset dan Analisis (SUDRA), Fadhli Harahab, mengatakan bahwa pembentukan dua kementerian ini secara otomatis akan terjadi reshuffle kabinet Indonesia Maju Pemerintahan Jokowi. "Secara otomatis ada reshuffle di kabinet. Skenarionya bisa saja ada pergeseran posisi atau pencopotan," kata Fadhli, Senin (12/4/2021).
Baca Juga: Elite Kurang 'Jos', Politikus Golkar Sentil Menteri Nadiem di Kabinet Jokowi
Menurut Fadhli, jika hanya terjadi pergeseran posisi, kemungkinan menteri-menteri kabinet lainnya mengisi posisi Kementerian Investasi atau Kementerian Pendidikan cukup terbuka, termasuk peluang Jokowi masih memakai jasa Bambang Brojonegoro untuk mengisi pos Menteri Investasi dan Nadiem Makariem tetap di posnya sebagai Mendikbud sekaligus Ristekdikti.
"Background dan pengalaman Pak Bambang masih relevan dengan urusan ekonomi investasi. Beliau seorang ekonom andal sebelum menjabat Menristekdikti," jelasnya.
Namun, jika skenario pencopotan yang diambil presiden, dia melihat Menteri Pendidikan Nadiem Makariem bisa jadi yang dicopot Jokowi dan diganti dengan orang baru.
"Kalau skenario pencopotan yang diambil, Menteri Nadiem kemungkinan yang diganti dengan figur baru baik dari kalangan profesional maupun partai," ujarnya.
Terkait itu pula, lanjut analis politik asal UIN Jakarta ini, peluang Jokowi menarik oposisi masuk ke dalam kabinet terbuka. "Paling berpeluang PAN (Parpol) dan dari Muhammadiyah (profesional)," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum