Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Moeldoko Bisa Nyapres di 2024 Efek Popularitas yang Mulai Naik Hingga Kangkangi Mas AHY

Moeldoko Bisa Nyapres di 2024 Efek Popularitas yang Mulai Naik Hingga Kangkangi Mas AHY Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Platform Nyapres (Nyari Presiden) 2024 melakukan poling daring pada 5-11 April 2021 dan monitoring media terhadap peluang Moeldoko dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Hasilnya, 52 persen responden memilih Moeldoko dan 48 persen memilih AHY sebagai tokoh yang layak menjadi calon presiden (capres) pada 2024. 

"Kami menilai bahwa popularitas Moeldoko dan AHY itu bersaing sangat ketat," ujar Koordinator Nyapres 2024 Veri Junaidi dalam rilis hasil poling secara daring, Selasa (13/4). 

Baca Juga: Demokrat Kubu AHY Ajukan Gugatan Baru ke Kubu KLB, Tambah 2 Orang, Moeldoko Masuk List?

Ia memerinci, hasil poling tersebut menunjukkan, Moeldoko lebih unggul dalam konteks pemilih perempuan dan AHY lebih banyak dipilih pemilih laki-laki. Sementara, AHY lebih banyak dipilih oleh pemilih yang berusia 41-50 tahun dan pemilih Moeldoko lebih besar berasal dari yang berusia 17-30 tahun. 

Selain itu, basis pemilih Moeldoko lebih banyak berada di Bali dan luar negeri, sedangkan AHY lebih unggul di wilayah Sulawesi, Maluku, dan Papua. Dari 10 wilayah yang menjadi domisili para responden, Moeldoko unggul di enam daerah dan AHY unggul di empat daerah. 

Menurut Veri, hal ini berbanding lurus dengan hasil monitoring media sejak 12 April 2020 sampai 12 April 2021 dengan metode frekuensi pencarian di internet. Secara head to head, frekuensi pencarian di internet Moeldoko lebih unggul ketimbang AHY. 

Jika dirata-rata, Moeldoko mengantongi poin sembilan dan AHY delapan pada rentang waktu satu tahun. Puncak tertinggi pencarian informasi untuk keduanya terjadi pada 7-13 Maret 2021 dengan angka 100 untuk Moeldoko dan AHY 43, karena memang ada kisruh Partai Demokrat yang melibatkan keduanya.

"Istilahnya kalau 100 itu menunjukkan istilah berada di puncak popularitas," kata Veri. 

Ia menjelaskan, poling dilakukan secara online kepada 618 responden. Nyapres 2024 bertujuan mendorong munculnya lebih banyak capres di ruang publik yang dapat memberikan alternatif pilihan bagi masyarakat. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: