Memahami Duduk Perkara Panasnya Militer Ukraina dan Rusia Sebelum Genderang Perang Ditabuh
Sejak pertengahan Maret, ada banyak peringatan dari Ukraina dan pemerintah Barat bahwa Moskow mengerahkan pasukan di Krimea yang dicaplok Rusia dan di sekitar zona konflik Ukraina timur.
Apakah ini "gemerincing pedang" atau persiapan perang? Niatan Rusia masih belum jelas hingga saat ini, namun berikut adalah panduan singkat untuk perkembangan terbaru yang dikutip dari BBC, Selasa (13/4/2021).
Baca Juga: Ngeri Eskalasi Menanjak, NATO Waspadai Invasi Rusia ke Ukraina
Apakah Rusia bersiap untuk menginvasi Ukraina?
Berbagai sumber telah melaporkan pergerakan besar militer Rusia menuju perbatasan timur Ukraina dan Krimea, yang dianeksasi oleh pasukan Rusia dari Ukraina pada Maret 2014. Banyak dari laporan ini telah muncul di Twitter, seperti tweet analis intelijen Jane tentang rudal jarak pendek Iskander.
Kremlin sendiri belum memberikan rincian tentang unit yang terlibat. Juru bicara Presiden Rusia Vladimir Putin, Dmitry Peskov mengatakan, memindahkan pasukan melintasi wilayah Rusia adalah "urusan internal" yang seharusnya tidak menjadi perhatian siapa pun. Beberapa pasukan, termasuk unit di Krimea, telah melakukan latihan. Namun Peskov juga menuduh Ukraina melakukan "provokasi".
Sumber intelijen Ukraina mengatakan kepada BBC bahwa pasukan tambahan berjumlah 16 kelompok taktis batalion, yang akan berjumlah hingga 14.000 tentara. Secara total, menurut kepresidenan Ukraina, Rusia sekarang memiliki sekitar 40.000 di perbatasan timur dan sekitar 40.000 di Krimea.
Jadi apakah ini kekuatan invasi? Bisa jadi, tetapi analis mengatakan invasi besar tidak mungkin terjadi. Infiltrasi akan menjadi metode teruji dan tepercaya Rusia. Pasukan khusus Rusia tanpa lencana - dijuluki "orang hijau kecil" - mengambil alih Krimea pada tahun 2014.
Ukraina, NATO dan pemerintah Barat mengatakan Rusia juga memiliki unit reguler dan senjata berat di timur Ukraina yang dikuasai separatis. Kremlin membantahnya dan menyebut pasukan Rusia di sana "sukarelawan".
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: