Quarter Life Crisis Bikin Galau, Apa Sih yang Seharusnya Dilakukan?
Dan cara mendapatkan itu semua adalah dengan membaca buku, yang artinya sama saja dengan mencari virtual mentor bagi diri kita sendiri. Saat dibaca, kita akan mulai menemukan hal-hal yang cocok dengan kehidupan kita atau tidak.
Karena itu, Ruby menyarankan untuk membaca buku biografi. Karena dari pengalaman hidup orang lain, kita bisa belajar tanpa perlu merasakan kesulitan yang mereka hadapi. Namun, ketika dijalani bukan berarti langsung bertemu dengan jawabannya. Karena itulah, yang dilakukan di usia 20an adalah untuk bekerja keras.
Kebanyakan orang saking tak percaya dengan diri sendiri, mereka terlalu sering membandingkan dirinya dengan orang lain atau hal-hal di luar diri mereka sendiri. Mereka lupa untuk melihat ke dalam diri mereka sendiri.
Padahal, bisa jadi hal yang terlihat mewah di dalam diri orang lain, hanya bisa dilihat dari kejauhan. Kita tak pernah tahu apa 'dalamnya' dari kemewahan yang kita lihat.
Dari masa-masa pencarian Quarter Life Crisis ini yang semua orang di muka Bumi ini mempertanyakan, tak satupun jawaban yang mereka temukan itu sama dengan satu dan lainnya. Apapun jawaban yang kamu dapatkan nanti, itulah jawaban yang terbaik untuk dirimu sendiri.
"Lu gak perlu menyamakan apa yang seharusnya terjadi di orang lain harus terjadi di diri lu juga. Bisa jadi, Quarter Life Crisis ini adalah insecure yang kita ciptakan sendiri," tandas Yasa Singgih.
Oleh karena itu, sekian lama Fellexandro Ruby mencari jawaban di dalam dirinya sendiri, ia tak lagi membandingkan dirinya atau hidupnya dengan orang lain. Ruby hanya sibuk mengeluarkan hal-hal 'authentic' yang ada di dalam dirinya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: