Quarter Life Crisis Bikin Galau, Apa Sih yang Seharusnya Dilakukan?
Yasa Singgih pun menambahkan bahwa untuk sukses dan menjadi produktif bukan berarti harus belajar setiap waktu. Yasa mengung bahkan pada saat istirahat, kamu juga sedang produktif. Jadi, jangan overdosis atau salah kaprah atas kegiatan produktif bahwa harus bekerja 24/7.
Lebih lanjut, Yasa bertanya kepada Ruby, bagaimana cara untuk menemukan 'Why' dalam hidup.
Ruby mengungkap bahwa menemukan 'Why' tak harus muluk-muluk. 'Why' di sini adalah alasan di balik apa yang kamu lakukan hari ini. Ketika jawaban dari 'Why' seseorang ingin terlepas dari Sandwich Generation sehingga anak-cucu mereka nanti tidak merasakan Sandwich Generation, itu sudah menjadi 'Why' yang cukup.
Dan 'Why' ini tergantung pada 'musim' kehidupan orang itu. Perubahan hidup yang ekstrem terjadi adalah ketika nanti seseorang sudah memiliki anak. Sebagai manusia, 'Why' di dalam hidup kita bisa berubah, dan itu tidak apa-apa karena manusia pasti bertumbuh dan berkembang.
Dalam melakukan pekerjaan, terkadang ada rasa kehabisan energi. Ruby mengatakan jangan tunggu kehabisan energi, tetapi cegahlah agar hal itu tidak terjadi. Jika dalam keseharian sudah memiliki jadwal, sisakan tempat di pikiran bahwa pasti ada kemungkinan-kemungkinan yang tak sesuai dengan kegiatan sehari-hari. Bukan berarti mempersiapkan kemungkinan terburuk, tetapi tempatkanlah dirimu berada di tengah-tengahnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: