Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sejumlah Kepala Daerah di Sumbar Minta Dukungan KKP Kembangkan Sektor Perikanan

Sejumlah Kepala Daerah di Sumbar Minta Dukungan KKP Kembangkan Sektor Perikanan Kredit Foto: KKP
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono bertemu dengan sejumlah bupati dan wali kota sejumlah daerah Provinsi Sumatera Barat. Dalam pertemuan tersebut, kepala daerah meminta dukungan kementerian untuk pengembangan sektor kelautan dan perikanan di daerah masing-masing. 

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menyambut baik keinginan kepala daerah yang ingin mengembangkan sektor kelautan dan perikanan di daerah masing-masing. Menurutnya, potensi perikanan tangkap di provinsi tersebut sangat besar salah satunya terdapat tuna yang merupakan komoditas perikanan bernilai tinggi.

Baca Juga: Menteri KKP Trenggono Lepas Ekspor Produk Perikanan ke-40 Negara Senilai Rp1 Triliun

"Potensi laut dari perairan Sumatera Barat itu besar sekali. Ada WPP 572 yang perairannya masuk Sumadera Hindia. Di sana banyak tuna," ujar Menteri Trenggono dalam pertemuan yang berlangsung di Kantor KKP, Jakarta Pusat, Senin (12/4/2021) sore.

Dukungan yang diminta pemda di antaranya alat penyimpanan ikan (coldstroge) untuk menjaga kualitas ikan hasil tangkapan nelayan, alat tangkap, tempat pelelangan ikan, hingga mengajak pelaku usaha berinvestasi di kawasan pesisir seperti Kabupaten Pesisir Selatan.

Menanggapi permintaan tersebut, Menteri Trenggono menyatakan siap memberi dukungan sarana dan prasarana untuk mendorong produktivitas perikanan tangkap. Dijelaskannya, banyak program KKP yang memang ditujukan bagi nelayan untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan.

Sedangkan perihal investor, Menteri Trenggono meminta kepala daerah memastikan tidak ada persoalan sosial yang nantinya muncul imbas sektor usaha yang akan dibangun. Kemudian kegiatan usaha yang akan dibangun harus berdampak pada pertumbuhan ekonomi masyarakat dan tidak mengancam keberlanjutan ekosistem laut.

"Untuk investasi, harus dipastikan dulu ke depan tidak ada masalah. Salah satunya masyarakat bisa menerima kegiatan usaha yang masuk," ujarnya.

Selain perikanan tangkap, dalam pertemuan itu dibahas pula mengenai potensi perikanan budidaya dan juga pariwisata. Di Kabupaten Pesisir Selatan misalnya, terdapat pesisir dan teluk yang bisa dimanfaatkan untuk budidaya udang, kerapu maupun lobster. 

Bupati Pesisir Selatan Rusma Yul Anwar mengatakan, daerahnya memiliki garis pantai terpanjang di Sumatera Barat mencapai 232 kilometer. Namun selama ini potensi yang ada belum tergarap maksimal. Baik di bidang budidaya maupun pariwisata. 

"Kita punya tempat untuk budidaya lobster, udang. Kita juga punya teluk yang bagus untuk budidaya kerapu. Jadi semua potensi belum tergarap maksimal. Pemda sudah siapkan ruang, kita beri ruang kepada investor untuk bisa investasi," ujar Bupati Rusma Yul Anwar.

Sementara itu Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur mengatakan, penggerak sektor perikanan di daerah didominasi nelayan tradisional. Untuk itu, bantuan sarana penangkapan dan penyimpanan ikan sangat dibutuhkan, termasuk pembangunan tempat pelelangan ikan. 

Di daratan Padang Pariaman juga terdapat daerah yang selama ini aktif melakukan kegiatan budidaya, salah satunya budidaya lele. Dengan potensi yang ada, Suharti Bur optimistis sektor perikanan sebenarnya mampu mendongkrak pertumbuan ekonomi masyarakat bila dikembangkan dan dikelola secara optimal.

Dalam pertemuan tersebut juga dibahas mengenai upaya menjaga kelestarian ikan bilih yang merupakan ikan endemik di Danau Singkarak. Pemda dan juga pemerintah sepakat berkolaborasi untuk menjaga kelestarian ikan air tawar itu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: