Bank Indonesia (BI) melihat masih adanya peluang peningkatan harga atau inflasi meski tipis pada bulan April 2021. Ini setelah bank sentral melihat hasil survei pemantauan harga pada minggu ketiga April 2021.
Menurut pemantauan, inflasi April 2021diperkirakan 0,15% secara bulanan atau month on month (mom). “Perkiraan kami inflasi April 2021 secara tahun kalender sebesar 0,60% (ytd), dan secara tahunan sebesar 1,44% (yoy),” kata Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono di Jakarta, Jumat (16/4/2021).
Baca Juga: Bahan Makanan Masih Jadi Pemicu Utama Inflasi April
Erwin merinci penyumbang utama inflasi April 2021sampai dengan minggu ketiga yaitu komoditas daging ayam ras sebesar 0,09% (mtm), jeruk sebesar 0,04% (mtm), cabai merah sebesar 0,02% (mtm), minyak goreng dan daging sapi masing-masing sebesar 0,01% (mtm).
Sementara itu ada komoditas yang mengalami penurunan harga sehingga memberikan sumbangan pada deflasi dan menghambat laju inflasi. Beberapa komoditas tersebut adalah cabai rawit sebesar -0,03%, (mtm), telur ayam ras sebesar -0,02% (mtm), kangkung, bawang merah, bayam dan beras masing-masing sebesar -0,01% (mtm).
Untuk melihat perkembangan dan dinamika perekonomian Indonesia, BI akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu.
“Kami juga akan memperkuat langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan,” pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: