Awas, Iran Pasang Mesin Pengayaan Uranium Canggih di Natanz
Dalam peluncuran mesin baru pengayaan nuklir, Rouhani mengungkapkan 133 perkembangan industri nuklir selama setahun terakhir. Rouhani mengatakan, industri nuklir Iran sebagian besar digunakan di bidang kedokteran, listrik, pertanian dan energi, kata televisi pemerintah. Rouhani menegaskan bahwa semua aktivitas nuklir Iran bertujuan untuk perdamaian.
"Sekali lagi, saya menekankan bahwa semua aktivitas nuklir kami untuk tujuan damai dan non-militer. Kami terus berkomitmen pada janji kami untuk NPT (perjanjian non-proliferasi) dan kepada dunia untuk tidak menyimpang secara militer dari program nuklir kami," kata Rouhani.
Pada 2018 di bawah pemerintahan mantan Presiden Donald Trump, Amerika Serikat (AS) keluar dari JCPOA dan memberikan sanksi ekonomi kepada Iran. Sejak AS keluar dari JCPOA, Iran mulai meningkatkan pengayaan uranium dan melanggar batas yang telah ditetapkan. Hingga Februari lalu, Iran telah melanggar batas maksimal pengayaan uranium hingga 20 persen.
Iran menegaskan bahwa mereka akan kembali mematuhi pembatasan pengayaan uranium sesuai kesepakatan JCPOA. Namun Iran meminta AS untuk mencabut semua sanksi yang telah membuat perekonomian mereka terpuruk.
Presiden AS Joe Biden berniat untuk membawa AS kembali ke JCPOA. Namun AS menginginkan Iran terlebih dahulu membuktikan komitmennya mematuhi batasan pengayaan uranium sesuai kesepakatan. Apabila Iran telah menjalankan komitmennya, maka AS akan mencabut semua sanksinya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: