Bos Twitter dan Elon Musk Setuju Bitcoin Dorong Energi Terbarukan, Masa Sih?
CEO Tesla Elon Musk setuju dengan bos Twitter Jack Dorsey yang mengatakan bahwa bitcoin mendorong energi terbarukan sehingga dapat mengurangi dampak perubahan. Namun, para ahli memperingatkan sebaliknya.
Pasalnya, menurut penelitian, sebagaimana dilansir dari BBC International di Jakarta, Jumat (23/4/21) jejak karbon cyrptocurrency sama besarnya dengan beberapa kota terbesar di dunia.
Tetapi, Dorsey mengklaim itu bisa berubah jika penambang bitcoin bekerja bergandengan tangan dengan perusahaan energi terbarukan. Negara China yang kekuataannya sebagian besar berasal dari batu bara menyumbang lebih dari 75% penambangan bitcoin di seluruh dunia.
Baca Juga: Tesla Kecelakaan, Elon Musk Pasrah Turun Peringkat dari Daftar Orang Terkaya Dunia
Proses penambangan untuk menghasilkan bitcoin baru melibatkan penyelesaian persamaan matematika yang kompleks sehingga membutuhkan daya komputasi yang besar.
Set transaksi baru ditambahkan ke blockchain bitcoin (buku besar yang mencatat transaksi mata uang kripto) setiap 10 menit oleh penambang dari seluruh dunia.
Dalam sebuah tweet pada hari Rabu, Dorsey mengatakan bahwa bitcoin memberikan insentif pada energi terbarukan. Dan miliarder Elon Musk setuju akan hal itu karena ia ikut menjawab "Benar".
Tweet tersebut muncul setelah rilis White Paper dari perusahaan layanan pembayaran digital milik Dorsey, Square, dan bisnis manajemen aset global ARK Invest.
Rilis yang berjudul "Bitcoin sebagai kunci menuju masa depan energi bersih yang berlimpah" berpendapat bahwa penambang bitcoin adalah pembeli energi yang unik, karena mereka menawarkan fleksibilitas, membayar dalam mata uang kripto, dan dapat berbasis di mana saja dengan koneksi internet.
"Dengan menggabungkan penambang dengan proyek energi terbarukan dan penyimpanan, kami yakin hal itu dapat meningkatkan keuntungan bagi investor dan pengembang proyek, memindahkan lebih banyak proyek tenaga surya dan angin ke wilayah yang menguntungkan," katanya.
Sayangnya, banyak juga pihak yang mengkritik. Hal ini karena bitcoin dijalankan dengan batu bara yang menjadi salah satu penyebab perubahan iklim.
Penulis dan kritikus bitcoin David Gerard memberi contoh bagaimana kecelakaan di tambang batu bara di Xinjiang membuatnya harus ditutup sementara karena menyebabkan pemadaman listrik di seluruh area dan melumpuhkan kemampuan untuk menambang bitcoin baru.
"Ini sangat memperlambat blockchain ... dan bertepatan dengan penurunan harga bitcoin baru-baru ini," katanya.
"Penambangan Bitcoin sangat buruk dan mengerikan sehingga pekerjaan nomor satu dari promotor bitcoin adalah membuat alasan untuk itu, alasan apa pun." sambungnya.
Sebuah studi baru-baru ini menunjukkan bahwa jumlah penambangan bitcoin yang terjadi di China dapat mengancam target pengurangan emisi negara tersebut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: