Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kebijakan Pemerintah Membawa Hasil, Airlangga: Indikator Ekonomi Mulai Membaik

Kebijakan Pemerintah Membawa Hasil, Airlangga: Indikator Ekonomi Mulai Membaik Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan pengarahan dalam penyerahan Kredit Usaha Rakyat (KUR) BNI kepada alumni program Kartu Prakerja di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (8/4/2021). Pemberian KUR tersebut menambah portofolio penyaluran KUR BNI yang hingga 31 Maret 2021 telah mencapai Rp7,1 triliun bagi 72 ribu penerima di seluruh Indonesia. | Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ekonomi Indonesia diprediksikan rebound di tahun 2021 dengan pertumbuhan dalam kisaran 4,5-5,3. Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) akan memicu peningkatan konsumsi dan reformasi struktural melalui UU Cipta Kerja akan mendorong Investasi untuk penciptaan lapangan kerja.

"Tren pemulihan ekonomi global dan peningkatan harga komoditas akan mendongkrak kinerja ekspor," kata Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto dalam presentasi saat konferensi pers Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) yang digelar secara virtual di Jakarta, Jumat (23/4/2021).

Baca Juga: Dunia Internasional Masih Yakin Prospek Ekonomi RI, Ini Buktinya...

Menko Airlangga menjelaskan, ekonomi Indonesia di Triwulan 1 2021 diperkirakan tumbuh dalam kisaran -0,5 sampai -0,34 (Year of Year/YoY) dan secara keseluruhan tahun 2021 akan tumbuh dalam kisaran 4,5-5,3 (YoY). Hal ini sejalan dengan berbagai leading indicator yang menunjukkan perbaikan.

Menurutnya, program vaksinasi dan kebijakan PPKM mikro telah meningkatkan kepercayaan masyarakat yang tercermin dari peningkatan IKK ke level 93,40 di bulan Maret 2021. Meski, penjualan ritel masih terkontraksi di level -17,14 (YoY) pada bulan Maret 2021 yang mengindikasikan konsumsi akan tumbuh secara terbatas.

Stimulus otomotif telah meningkatkan penjualan ritel mobil sebesar 28,24 (YoY) di Maret 2021. Stimulus properti, pariwisata, dan sektor yang lain diharapkan dapat makin meningkatkan konsumsi di sepanjang 2021.

Perbaikan permintaan domestik mendorong peningkatan investasi sehingga meningkatkan aktivitas ekonomi dunia usaha, tercermin dari PMI (Purchasing Managers Index) Manufaktur yang makin ekspansif ke level 53, 2 di Maret 2021 dan SBT (Saldo Bersih Tertimbang) Kegiatan Usaha yang membaik ke level 4,54 di triwulan I 2021.

"Sentimen positif investor mendorong perbaikan IHSG ke kisaran 6.000 dan nilai tukar rupiah ke kisaran 14.500. Komitmen pemerintah dalam menyalurkan program PEN di tahun 2021 mendorong realisasi APBN s.d. 28 Feb 2021," ujar Airlangga.

Dia menambahkan, pemulihan permintaan global dan peningkatan harga komoditas mendorong ekspor untuk tumbuh sebesar 39,474 (YoY) di bulan Maret 2021. Surplus neraca perdagangan telah terjadi selama 11 bulan berturut-turut.

Masih menurut Airlangga, realisasi APBN hingga 28 Februari 2021, yakni belanja negara Rp282,72 triliun sekitar 10,28 persen. Program PEN 2021 di sektor Kesehatan Rp176,30 triliun dengan realisasi hingga Februari Rp4,51 triliun; Sektor Perlindungan Sosial Rp157,41 triliun, realisasi Rp19,28 triliun.

Selanjutnya, dukungan UMKM dan Korporasi Rp184,33 triliun, realisasi Rp29,45 triliun. Program Prioritas Rp122,42 triliun, realisasi Rp500 miliar. Termasuk juga untuk insentif usaha sebesar Rp58,47 triliun.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: