Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Diomelin Gegara Safari Politik, Dengar Ya! Termasuk Anies, Semua Orang Boleh Jadi Presiden..

Diomelin Gegara Safari Politik, Dengar Ya! Termasuk Anies, Semua Orang Boleh Jadi Presiden.. Kredit Foto: Antara/Siswowidodo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Fraksi PDIP Gembong Warsono melemparkan sindiran terkait kunjungan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ke Jawa Timur.

Gembong meminta Anies untuk fokus bekerja sebagai gubernur, buka malah bersafari politik menuju Pilpres 2024.

Terkait itu, Ketua Fraksi Gerindra DPRD DKI, Rani Mauliani justru membela Anies Baswedan. Menurutnya, kunjungan Anies ke Jatim murni untuk melakukan penandatangan Mou.

Karena itu, ia pun menilai semua orang berhak bercita-cita menjadi seorang presiden. Baca Juga: Klaster Perkantoran di Jakarta Meningkat, Wakilnya Anies Bilang...

"Saya berusaha positive thinking aja kunjungan pak Anies ke sana itu memang memenuhi undangan dan penandatanganan MoU tersebut," katanya kepada wartawan, Senin (26/4/2021) kemarin.

"Siapa pun kan boleh berharap, bermimpi, bercita-cita jadi Presiden tapi kan nanti kembali pada aturan, kemampuan dan dukungan. Monggo saja silahkan, bila merasa pantas," imbuhnya. Baca Juga: Wakilnya Anies Akui Klaster Perkantoran Kembali Naik karena Ada Kelonggaran

Namun demikian, ia juga berharap jika Ketua Umum Prabowo Subianto kembali mencalonkan diri sebagai calon presiden di Pemilu 2024.

"Tapi kalau bertanya pada saya, kader Gerindra, Presidennya tetap pak Prabowo sampai kapan pun. Kecuali ada instruksi yang berbeda dari pak Prabowo untuk mendukung calon lain, itu beda ceritanya lagi nanti," tukasnya.

Baca Juga: Sidang Habib Rizieq, Anak Buah Anies Dicecar Soal Jokowi Hadiri Nikahan Artis

Baca Juga: Unggah 402 dengan Latar Belakang Hitam, Anies Baswedan: Mari Panjatkan Doa...

Baca Juga: Anies Ungkap Kemenangan di Depan Mata, tapi Belum Sekarang...

Sementara itu, mantan Politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaen kembali menyindir Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, terkait kunjungannya ke berbagai daerah di Jawa Timur.

Diketahui, kunjungan Anies disinyalir sebagai safari politik pemilihan presiden 2024. Baca Juga: Di-bully karena Ngawi, Ferdinand Ngamuk: Pendukung Anies Stres Politik

Terkait itu, Ferdinand mengatakan bahwa nama Anies Baswedan tidak akan masuk dalam bursa calon presiden (Capres) 2024, ataupun Wapres.

"Orang ini tak akan masuk namanya sebagai Capres atau Cawapres 2024, jadi ini bukan Safari Politik Pilpres 2024, tapi safari politik merasa akan ikut pilpres," cuitnya, dalam akun Twitternya, seperti dilihat, Senin (26/4/2021). 

Lanjutnya, ia pun menyebutkan bahwa kegiatan yang  dilakukan Anies bagus, lantaran menurut dia, manusia berhak punya cita-cita dan berusaha untuk mencapai tujuan.

"Ngga apa2, bagus itu, semua manusia berhak punya cita2 dan berusaha. Yg penting jgn edan.!," ujar dia.

Adapun  Pengamat Politik M. Jamiluddin Ritonga, menyoroti kunjungan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ke Jawa Tengah dan Jawa Timur. Ia menilai secara tersurat, kunjungan Anies itu hanya untuk mengamankan pangan warga Jakarta, dan keinginan menyejahterakan petani.

Menurutnya, hal tersebut diungkap secara tegas oleh Anies saat dirinya di Cilacap dan Ngawi. 

Namun demikian, kunjungan Anies ke dua provinsi tersebut dimaknai dalam konteks politis. Pasalnya, saat singgah di Sragen, bos beras di wilayah tersebut dengan tegas mendukung Anies Baswedan pada Pilpres 2024.  

"Hal itu juga diperkuat dengan kunjungan Anies ke Pondok Pesantren Gontor di Ponorogo untuk sowan kepada ulama. Anies juga menginap di Kota Madiun dan bertemu walikotanya, selain juga bertemu Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa." katanya seperti dilansir, RMOL, Senin (26/4/2021).

Lanjutnya, ia menilai rangkaian pertemuan itu memang bernuansa politis. Kepada ulama, Anies berupaya mendekatkan diri dengan datang langsung ke Pondok Modern Gontor. Dukungan ulama ini sangat diperlukannya agar nantinya Jatim dapat menjadi lumbung suaranya.

"Dukungan juga diharapkan dari Ngawi dan Madiun, yang dikenal basis merah. Kalau basis merah juga mendukungnya, maka Jawa Timur sebagai suara terbesar kedua secara nasional dapat dikuasai Anies," terang dia.

"Kalau basis merah Jawa Tengah mendukung Anies, maka peluang memenangkan suara yang selama ini dikuasai PDIP dapat diwujudkan," ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: