Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Perusahaan Raksasa: Albertsons, Peritel No.2 di Amerika yang Dulang Cuan hingga 255 Persen

Kisah Perusahaan Raksasa: Albertsons, Peritel No.2 di Amerika yang Dulang Cuan hingga 255 Persen Kredit Foto: Getty Images

Pada 1991, perusahaan meluncurkan rencana modernisasi dan perluasan lima tahun senilai 2,7 miliar dolar melalui renovasi, konstruksi baru, dan dorongan di seluruh perusahaan menuju otomatisasi.

Tahun berikutnya, Albertsons mengakuisisi 74 Toko Skaggs dan menamainya sebagai Albertsons. Perusahaan melakukan akuisisi terbesarnya pada tahun 1999, ketika mengakuisisi American Store Company. Perusahaan ini terdiri dari sejumlah ritel makanan dan rantai farmasi seperti ACME, Jewel, Lucky, Sav-on Drug dan Osco Drug. Akuisisi ini menjadikan Albertsons rantai grosir terbesar saat itu.

Albersons mengklaim menyediakan kenyamanan, kualitas, dan variasi di bawah satu atap. Fokus strategisnya ini termasuk menemukan solusi untuk kebutuhan pelanggan, layanan farmasi, belanja online, pengurangan biaya, dan meningkatkan laba atas modal. 

Yang unik Albertsons memakai slogan "It's your store" yang menunjukkan bahwa tokonya disesuaikan untuk pembeli. Pada 2001 Albertson meluncurkan program layanan pelanggan baru, "Service First, Second to None." 

Masih di 2001, setahun penuh pertama setelah merger American Stores, Albertson melaporkan keuntungan sebesar 765 juta dolar dari pendapatan 36,76 miliar dolar. Margin keuntungan yang dihasilkan sebesar 2,1 persen jauh di bawah rata-rata 3,5 persen untuk Albertson pada akhir 1990-an.

Tidak semua berita di Albertson positif. Perusahaan, bersama dengan Kroger dan Safeway, mengalami pemogokan selama empat setengah bulan di California selatan, yakni soal pemogokan bahan makanan terpanjang dalam sejarah AS. Pada saat pemogokan berakhir pada akhir Februari 2004, itu telah merugikan laba Albertson sebesar 90 juta dolar dan pendapatan 700 juta dolar pada kuartal keempat tahun fiskal 2003.

Secara keseluruhan di Albertsons, penjualan tahun 2003 tetap datar, pada 35,44 miliar dolar, sementara laba 556 juta dolar diterjemahkan ke dalam margin keuntungan hanya 1,6 persen. Pada 2004 perusahaan meluncurkan konsolidasi divisi baru yang selanjutnya akan mengurangi jumlah divisi menjadi tujuh.

Pada 2004, Albertsons mengakuisisi Star Market Company dan Shaw's Supermarket. Namun, sekian akuisisi mendatangkan malapetaka pada manajemen perusahaan dan menyebabkan penjualannya ke SuperValu pada 2006.

Oleh karena itu, perusahaan tersebut berganti nama menjadi Albertsons LLC. Sebagai responsnya, perusahaan menutup sejumlah toko di Oklahoma, Nebraska, Colorado, Florida, Texas, dan South Dakota. 

Tahun 2007, Albertsons LLC mengakuisisi gerai Raleys di New Mexico.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: