Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

500 Pedagang di Pasar Tradisional Ini Terima Pembayaran Non-Tunai

500 Pedagang di Pasar Tradisional Ini Terima Pembayaran Non-Tunai Kredit Foto: Cashlez
Warta Ekonomi, Jakarta -

Cashlez mulai hadir di pasar tradisional. Dengan begitu, pembeli dapat melakukan pembayaran menggunakan kartu kredit, debit, QRIS, akun virtual, dan Cashlez-Link.

Pada tahap awal, Cashlez baru tersedia di kios, ruko, los basah, los kering, dan area makan (foodcourt) di Pasar Bersih Sentul City. Sebab, Cashlez dan PT Media Teknologi Indonesia (Emditek) baru saja bekerja sama dengan pasar itu.

"Kami percaya, sistem pembayaran non-tunai akan terus tumbuh pesat seiring bertumbuhan digitalisasi ekonomi di Indonesia. Oleh sebab itu, sudah saatnya para pedagang pasar tradisional mulai mengadaptasi pembayaran non-tunai untuk transaksi sehari-hari," ujar CEO Cashlez, Suwandi, dikutip Rabu (28/4/2021).

Baca Juga: Keluarga Mendiang Bos Raksasa Teknologi Korsel Ini Wajib Bayar Pajak Warisan Triliunan

Baca Juga: Begini Taktik Iran Gunakan Cryptocurrency Buat Atasi Sanksi Amerika

Berdasarkan hasil survei VISA, 63% konsumen Indonesia mengaku membawa lebih sedikit uang tunai dan makin jarang berbelanja dengan uang tunai. Lebih lanjut, 7 dari 10 merasa tak perlu lagi membawa uang tunai. Menurut data Bank Indonesia per Februari 2021, transaksi pembayaran dengan kartu naik 4,93% (yoy) dan transaksi uang elektronik tumbuh 26,42%.

"Kini masyarakat mulai terbiasa melakukan pembayaran secara non-tunai, terlebih pada bulan Ramadan di mana ada kenaikan kebutuhan bahan pokok yang butuh berbagai jenis pembayaran. Harapannya, hadirnya transaksi non-tunai dapat mengubah perilaku masyarakat untuk belanja ke pasar tradisional," kata Direktur Utama Pasar Bersih Sentul City, Hendra Harsono.

Cashlez dan Emditek menargetkan 500 pedagang pada tahap awal. Ke depannya, teknolofi finansial itu juga akan memperluas penetrasi dengan menggandeng lebih banyak pedagang pasar tradisional lain.

Suwandi menambahkan, "Baik di dalam kota maupun di luar kota, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi UMKM Indonesia."

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna

Bagikan Artikel: