Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Panglima TNI dan Kapolri Langsung Turun Tangan Habisi KKB Teroris di Papua

Panglima TNI dan Kapolri Langsung Turun Tangan Habisi KKB Teroris di Papua Kredit Foto: PLN
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kesabaran Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo terhadap teroris Papua sudah habis. Mereka turun langsung ke Papua memantau perburuan para teroris sialan itu. Mengetahui yang turun bukan kaleng-kaleng, teroris Papua pun merengek-rengek ke dunia internasional.

Rencana kunjungan tersebut disampaikan Hadi di depan para anggota Komisi I DPR saat rapat kerja, di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, kemarin.

Baca Juga: Berangus KKB Teroris di Papua, Indonesia Kerahkan ‘Pasukan Setan’, Benny Wenda Resah

Meski kerap menerima laporan keamanan dari jajarannya terkait kondisi di Papua, tapi Hadi tetap merasa perlu hadir secara fisik di bumi Cenderawasih itu. Dengan begitu, dia bisa berkoordinasi secara langsung dengan para aparat yang bertugas di lapangan.

“Tentu saja komunikasi dan diskusi secara langsung dengan para komandan di lapangan sangat kami perlukan,” kata Hadi.

Seperti diketahui, teroris Papua terus berulah. Bahkan, Kamis malam (6/5) sekitar pukul 19.00 WIT kembali terjadi baku tembak antara TNI dan Teroris Papua di kampung Kimak Distrik ilaga kabupaten Puncak, Papua.

Akibat kontak tembak itu, sebagian warga pun kemudian mengamankan diri ke kantor Bupati Puncak. Mereka mengamankan diri lantaran takut akan kelompok teroris Papua yang melakukan serangan ke posko aparat.

Tak hanya baku tembak, aksi membakar sekolah dasar, Puskesmas, dan rumah guru juga dilakukan teroris Papua. Selain itu, teroris Papua juga memutus jalan dengan cara menggali lubang di Kampung Tagaloa serta Kampung Kalebut selebar satu meter.

Selain menembaki warga sipil dan membakar sekolah, mereka juga sebelumnya membunuh Kabinda Papua, Mayjen TNI Anumerta I Gusti Putu Danny Karya Nugraha.

Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Ignatius Yogo mengatakan, kondisi keamanan dan ketertiban di Papua bukan hanya tanggung jawab TNI dan Polri tetapi seluruh pemangku kepentingan di Papua. Termasuk masyarakat di sana. Mereka harus turut berperan menciptakan keamanan yang kondusif.

“Keamanan bukan hanya domain TNI dan Polri, namun seluruh masyarakat, para pemangku kepentingan yang ada di Tanah Papua,” kata Yogo, di Jayapura, kemarin.

Sementara itu, aksi perburuan anggota teroris Papua mulai membuahkan hasil. Kapolda Papua, Irjen Mathius Fakhiri mengaku, telah menangkap dan mengidentifikasi enam anggota teroris Papua dalam keadaan hidup-hidup. Keenam KKB itu merupakan pimpinan Lekagak Telenggen dan Egianus Kogoya.

“Sekarang mereka sedang menjalani pemeriksaan intensif,” katanya.

Menurut Mathius, untuk mengungkap kelompok bersenjata diperlukan langkah-langkah khusus agar pelaku dapat diamankan dalam keadaan hidup. Dengan begitu, penyidik dapat memeriksa mereka dan menggali jaringan-jaringannya.

Melihat keseriusan pemerintah memberangus terosis Papua, pentolan separatis yang bersembunyi di Oxford, Inggris, Benny Wenda “merengek” pada dunia internasional. Dia menyebut Indonesia segera melakukan tindakan keras besar-besaran.

Dia menuding, situasi terkini di Papua merupakan operasi militer terbesar kedua sejak akhir tahun 1970-an. Hal itu terlihat dari sikap Indonesia yang mengerahkan ratusan pasukan ke Papua dan memutus jaringan internet.

“Saya mengeluarkan peringatan mendesak ini kepada dunia, operasi militer besar-besaran Indonesia akan segera terjadi di Papua Barat,” kata Wenda. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: