Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Putin Banding-bandingkan Vaksin Sputnik V dengan AK-47, Apa Maksudnya?

Putin Banding-bandingkan Vaksin Sputnik V dengan AK-47, Apa Maksudnya? Kredit Foto: Getty Images/TASS/Mikhail Klimentyv
Warta Ekonomi, Moskow -

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan vaksin buatan Rusia "bisa diandalkan seperti senapan serbu Kalashnikov".

Dia menyebutkannya dalam konferensi video dengan Deputi Perdana Menteri Tatyana Golikova pada Kamis (6/5/2021). Komentar tersebut dilontarkan Putin seiring dengan langkah pejabat kesehatan di negara itu mendaftarkan versi dosis tunggal vaksin Sputnik V, yang diberi nama Sputnik Light.

Baca Juga: Hak Paten Vaksin Covid-19 Belum Dillirik Biden, Industri Farmasi Ketar Ketir karena...

Perbandingan Putin merujuk pada senjata AK-47 era Uni Soviet yang masih populer dan digunakan secara luas sampai hari ini.

Dia mengutip komentar yang awalnya dibuat oleh seorang dokter Austria awal tahun ini tentang efikasi vaksin tersebut.

Vaksin Sputnik V bekerja dengan cara serupa dengan vaksin yang dikembangkan Oxford/AstraZeneca dan Janssen/Johnson & Johnson. Vaksin tersebut menggunakan virus flu biasa, yang direkayasa sehingga tidak berbahaya, sebagai carrier untuk mengantarkan fragmen kecil virus corona ke dalam tubuh.

Para pengkritik pemerintahan Putin skeptis ketika vaksin tersebut dengan cepat mendapat persetujuan dari regulator di Moskow tahun lalu, walau uji coba tahap akhir menemukan bahwa vaksin itu memberikan level perlindungan yang tinggi dari Covid-19.

Versi dua dosis dari vaksin tersebut sudah mendapat persetujuan di puluhan negara lain di seluruh dunia.

Indonesia sudah memesan 20 juta dosis vaksin Sputnik V untuk program vaksinasi gotong royong. Dubes Rusia untuk Indonesia, Lyudmila G Vorobyova mengatakan dalam konferensi pers Rabu (5/5/2021) jika Sputnik V Rusia sudah dalam proses registrasi di BPOM.

Sputnik Light, versi dosis tunggal yang memungkinkan pasien hanya disuntik satu kali, resmi mendapat persetujuan di Rusia pada hari Kamis.

Dalam pernyataan pers, produsennya mengatakan satu dosis telah menunjukkan 79,4% efikasi dalam program vaksinasi di negara itu.

"Sistem dosis tunggal memungkinkan imunisasi lebih banyak orang dalam waktu yang lebih singkat, melanjutkan pertarungan melawan pandemi selama fase akut," kata pernyataan tersebut.

Otorisasi ini terjadi di tengah perdebatan internasional tentang apakah paten untuk teknologi vaksin perlu dihentikan sementara untuk mendorong produksi.

Apa kontroversi seputar vaksin ini?

Kurangnya transparansi dan uji klinis atas Sputnik V sempat menimbulkan keraguan, baik di dalam maupun luar negeri.

Saat vaksinasi massal dimulai di Rusia Desember tahun lalu, banyak warga yang merasa tidak perlu buru-buru divaksinasi. Alasan utamanya ialah banyak dari mereka ragu-ragu terkait begitu cepatnya pembuatan vaksin Sputnik V.

Banyak orang Rusia saat itu memilih menunda untuk divaksin di tengah proses pendaftaran yang belum jelas dan antusiasme berlebihan dari kalangan pejabat pemerintah.

Namun Sputnik V mendapat dukungan besar setelah jurnal medis Inggris, The Lancet. Jurnal itu menggolongkan Sputnik V sebagai vaksin Covid yang memiliki tingkat kemanjuran yang sama dengan vaksin-vaksin buatan Barat - yaitu sekitar 92%.

Sekarang vaksin tersebut tersebut sudah mendapat persetujuan di puluhan negara di seluruh dunia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: