Setahun berjalan pandemi virus Covid-19 mengalami mutasi hingga melahirkan beragam varian baru. Jika tahun lalu varian baru sering ditemukan di Pulau Jawa, kali ini banyaknya di Sumatera.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, perkembangan varian baru Covid-19 sudah mengalami perbedaan wilayah. Sepanjang tahun ini pulau Jawa tidak ditemukan perkembangan mutasi.
"Mulai terjadi pergeseran, kasusnya meningkat di Sumatera dan juga terjadi tarik-menarik varian barunya," ungkapnya dalam diskusi virtual yang digelar Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), semalam.
Baca Juga: Ribuan Pemudik Positif Covid-19, Sandiaga: Larangan Mudik Sudah Tepat!
Varian yang ditemukan di Sumatera, disebutnya merupakan varian yang dianggap kuat. Berdasarkan data Satgas Data yang diungkap Satgas Covid-19 ada tiga varian baru yang ditemukan di luar pulau Jawa.
Dua di antaranya Sumatera yaitu E484Q dan N501Y. Sedangkan E484K ditemukan di Kepulauan Riau. Jenis mutasi E484Q diketahui memiliki kekuatan dari yang biasanya. Jenis ini bisa menurunkan efikasi antibodi di dalam tubuh. Transmisi penularan juga lebih cepat.
Sedangkan N501Y juga sangat kuat bahkan memiliki pengaruh. Menurut penelitian membuat varian ini lebih menular atau lebih mudah berpindah inang.
Mutasi N501Y terletak pada Receptor Binding Domain (RBD) protein S. RBD merupakan bagian protein S yang berikatan langsung dengan ACE2 receptor untuk menginfeksi sel manusia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: