Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sindir Faldo Soal Kerumunan Ancol, Geisz: di Anyer dan Pangandaran Nggak Ada Anies

Sindir Faldo Soal Kerumunan Ancol, Geisz: di Anyer dan Pangandaran Nggak Ada Anies Kredit Foto: Instagram/Geisz Chalifah
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kerumunan pengunjung di area wisata Ancol, Jakarta Utara saat Lebaran Idul Fitri di tengah pandemi jadi sorotan. Pengelola Ancol dan Pemerintah Provinsi DKI pun menuai kritikan karena dinilai abai protokol kesehatan atau prokes.

Hal ini jadi pembahasan dalam Catatan Demokrasi tvOne dengan tema 'Tumpang tindih aturan Lebaran, prokes amburadul'. Beberapa pembicara yang hadir antara lain Komisaris PT Pembangunan Jaya Ancol, Geisz Chalifah dan politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Faldo Maldini.

Baca Juga: Heboh Paduan Suara di Masjid Istiqlal, Wagub Riza Pasang Badan, Gubernur Anies Diem-diem Bae...

Geisz menjelaskan dengan klaim Ancol sebagai kawasan wisata yang menerapkan prokes terbaik di Tanah Air. Ia menyampaikan demikian karena pengakuan dari Tenaga Ahli Utama Kepala Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno. "Kedua-duanya memberikan testimoni bahwa prokes di Ancol luar biasa ketatnya," kata Geisz dikutip VIVA, Rabu, 19 Mei 2021.

Menurut dia, prokes ini sudah diterapkan terhadap seluruh karyaan Ancol. Mulai upaya tracing hingga vaksinasi COVID-19 sebanyak dua kali untuk setiap karyawan.

Geisz bilang meski pernah ditutup selama 6 bulan, Ancol tetap berupaya memenuhi operasional termasuk gaji karyawan tanpa ada pemutusan hubungan kerja (PHK). Dia memaparkan beban Ancol juga mesti menanggung hewan-hewan terkait hingga sarana wisata di Dunia Fantasi.

Ia heran dengan kerumunan Ancol yang terkesan didramatisir di media sosial. Geisz menjelaskan kerumunan di Ancol saat Lebaran yang viral itu totalnya 39 ribu pengunjung. Kata dia, jumlah itu tak sampai 30 persen dari total maksimal yang bisa ditampung Ancol.

"Total yang diterima Ancol secara maksinal 192 ribu orang. Jika menyebar di seluruh Ancol, semua tempat," sebut Geisz.

Menurut dia, angka 39 ribu termasuk warga yang beraktivitas di Ancol untuk berolahraga pagi sejak pukul 06.00. Tapi, ia menegaskan selama pandemi, bila pengunjung Ancol mendekati angka 39 ribu maka dipastikan ditutup.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: