Sejak pandemi Covid-19 dimulai, distributor melaporkan pergeseran 20% -30% dalam bisnisnya ke platform online di negara-negara Asia Tenggara. Dalam studi tahun 2020 yang dilakukan oleh Bain & Company, pengguna aktif bulanan untuk aplikasi seluler tertentu meningkat sebesar 53%, 43%, dan 73% masing-masing di Indonesia, Filipina, dan Vietnam.
Fintech mendorong peningkatan penerimaan pembayaran non-tunai terutama di luar kota-kota utama. Banyak fintech yang menawarkan inklusi yang lebih besar, orientasi bebas repot, dan layanan yang terjangkau.
Baca Juga: Bertambah Satu, Fintech Terdaftar dan Berizin OJK Jadi 138 Perusahaan
Dengan tawaran-tawaran tersebut telah mendorong adopsi dan penggunaan layanan keuangan digital dalam 2-3 tahun terakhir, terutama di pasar seperti Indonesia dan Filipina. Saat ini, usaha mikro dan kecil (UMKM) mencakup lebih dari 70% pedagang baru yang dilayani oleh fintech.
Hanya masalah waktu saja sebelum perangkat seluler menjadi perangkat Point of Sale (POS) utama untuk pemilik usaha kecil. Keberadaan smartphone di mana-mana telah memperluas kemampuan untuk menjangkau komunitas yang kurang terlayani dengan mudah.
Saat ini, solusi keuangan inovatif dari fintech yang memanfaatkan teknologi seluler telah menghilangkan kebutuhan terhadap perangkat keras yang mahal dan mendigitalkan poin penerimaan pembayaran yang sebelumnya usang lebih cepat.
Untungnya, transisi yang terjadi untuk berpindah ke online memperoleh banyak dukungan. Banyak pemerintah negara-negara kawasan ASEAN telah memperjuangkan upaya untuk berinvestasi infrastruktur digital inti di pedesaan dan perkotaan, tempat sebagian besar UMKM berada dan merangkul transformasi digital yang luas. Dorongan untuk meningkatkan konektivitas internet juga bertepatan dengan munculnya alat dan teknologi digital untuk mendukung pengusaha kecil dan mikro.
Bukan hanya pengembangan infrastruktur dan perkembangan perangkat seluler, pandemi juga telah mempercepat kesadaran dan adopsi layanan keuangan digital dan e-commerce secara dramatis. Pemasok di berbagai sektor termasuk FMCG, telekomunikasi, ritel telah melihat permintaan untuk penjualan online meningkat 5 kali lipat tahun lalu. Badan-badan pemerintah juga harus menerima keadaan normal baru ini.
Pemerintah di seluruh dunia pun semakin bermitra dengan penyedia fintech untuk melayani bisnis kecil dan mikro dengan lebih baik melalui kebijakan, regulasi, dan pengembangan infrastruktur.
"Pada tahun 2020, kami melihat bahwa Pemerintah memberikan bantuan keuangan darurat kepada jutaan pemilik usaha kecil dengan menggunakan fintech seperti PayPal dan Square di Amerika Serikat, PayMaya dan Gcash di Filipina sebagai saluran pencairan online yang andal dan aman. Saya berharap porsi penyaluran oleh Pemerintah melalui saluran digital ini akan terus tumbuh, dari yang terendah 5% saat ini menjadi 20% dalam lima tahun ke depan untuk mengukuhkan fintech sebagai mitra penting dalam memfasilitasi layanan keuangan kritis," ungkap Sirish Kumar, Vice President Commercial, Oriente dalam keterangan pada Kamis 20/5/2021.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: