Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Muhammadiyah Sentil Telak Hendropriyono Soal Palestina dan Israel

Muhammadiyah Sentil Telak Hendropriyono Soal Palestina dan Israel Kredit Foto: Instagram/Al Jazeera English
Warta Ekonomi -

Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Abdul Mu'ti tidak terima dengan pernyataan mantan Kepala BIN Jenderal (Purn) TNI AM Hendropriyono soal Palestina dan Israel bukan urusan Indonesia, melainkan urusan bangsa Arab dan Yahudi. 

Dikutip dari akun Twitter resminya, @Abe_Mukti, Kamis 20 Mei 2021, Mu'ti mengatakan jika pernyataan Hendropriyono tak mencerminkan sikap negarawan. Berikut isi cuitan Abdul Mu'ti:

Saya menyayangkan pernyataan Pak Hendropriyono. Pernyataan beliau tidak mencerminkan sikap seorang negarawan. Pembukaan UUD 1945 jelas sekali menunjukkan komitmen Indonesia dlm menentang segala bentuk penjajahan dan agresi serta peran serta aktif dlm menciptakan perdamaian dunia.

Baca Juga: Mantan Bos BIN Bersuara: Ketimbang Ributin Arab dan Yahudi, Mending Urusin Nasib Bangsa Sendiri!

Solidaritas bangsa Indonesia atas nasib bangsa Palestina merupakan bentuk pengamalan amanat Konstitusi dan panggilan nurani berdasarkan Pancasila dan ajaran agama yang luhur.

Selain itu, Presiden Jokowi juga menyatakan dalam berbagai kesempatan bagaimana komitmen Pemerintah Indonesia dalam mendukung perjuangan bangsa Palestina sebagai bangsa dan negara yang berdaulat.

Sebelumnya, Hendropriyono mengatakan jika usuan Palestina dna Israel merupakan urusan bangsa Arab dan Yahudi.  

“Urusan Indonesia adalah nasib kita dan hari depan anak cucu kita,” kata dia.

Ini dikatakan Hendropriyono terkait dengan maraknya pro-kontra dukung-mendukung perang Israel-Palestina. 

Ia menyampaikan keprihatinannya kepada teman-temannya sesama anggota Kerukunan Keluarga (KEKAL) Akmil 1967. 

“Untuk nasib bangsa kita, saya mohon KEKAL Akmil 1967 tidak diam saja, tapi mikir, ngomong dan berbuat sebisanya. Negara kita sedang diserang oleh pemikiran ideologi khilafah,” kata dia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: