Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

BPJS Kesehatan Ciptakan Jaringan Ekosistem Kesehatan Digital

BPJS Kesehatan Ciptakan Jaringan Ekosistem Kesehatan Digital Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Indonesia kembali dipercaya International Social Security Association (ISSA) untuk berbagi pengalaman tentang bagaimana faktor kunci, kompleksitas dan tantangan sistem teknologi informasi dalam ekosistem kesehatan digital JKN-KIS, dalam merespon pandemi Covid-19. 

Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti pun berkesempatan menjadi salah satu panelist dalam acara ISSA Symposium on Information and Communication Technology in Social Security: Responses to Covid-19 yang digelar daring tersebut, Rabu (19/5/2021).

Ia mengatakan bahwa pandemi Covid-19 yang mengakibatkan degradasi dalam berbagai sektor, justru dijadikan peluang oleh BPJS Kesehatan untuk mengembangkan dan memantapkan implementasi sistem teknologi informasi demi menciptakan jaringan ekosistem kesehatan digital yang kuat.

Baca Juga: Kasus Data Penduduk Bocor, BPJS Angkat Bicara

Selain memperkuat operasional organisasi, sistem teknologi infomasi BPJS Kesehatan juga telah menyumbang banyak kontribusi dalam upaya penanganan Covid-19 di Indonesia. 

"Bisa dibilang sistem teknologi informasi BPJS Kesehatan telah merevolusi tatanan layanan kesehatan di Indonesia, termasuk pada saat pandemi Covid-19 ini. Pergeseran akses layanan kesehatan konvensional menjadi berbasis digital adalah sesuatu yang mutlak terjadi. Oleh karenanya, kita hadirkan layanan dan produk digital untuk menjawab kebutuhan stakeholders JKN-KIS yang dinamis," ujarnya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis (20/5/2021).

Ghufron juga memaparkan ekosistem kesehatan digital yang dibangun BPJS Kesehatan dan berperan dalam penanganan Covid-19, baik secara langsung maupun tidak langsung, seperti sistem teknologi informasi untuk membantu pendataan peserta vaksinasi Covid-19, memproses klaim kasus Covid-19 yang diajukan rumah sakit, menyediakan dashboard berisi data terkait verifikasi klaim Covid-19 yang bisa diakses Pemerintah Daerah untuk menentukan kebijakan, hingga membantu peserta JKN-KIS melakukan screening Covid-19 secara mandiri melalui Mobile JKN. 

"Selain itu kami juga mengoptimalkan upaya digitalisasi untuk proses rujukan, telekonsultasi, sistem pembayaran iuran, antrean elektronik melalui Mobile JKN, dan layanan non tatap muka yang bisa diakses peserta JKN-KIS tanpa harus ke kantor BPJS Kesehatan, yakni dengan Pelayanan Administrasi melalui Whatsapp (PANDAWA), Mobile JKN, BPJS Kesehatan Care Center 1500 400, Chat Assistant JKN (CHIKA), Voice Interactive JKN (VIKA), hingga melalui direct message media sosial resmi BPJS Kesehatan. Kemudian, kami juga tengah mengembangkan biometric authentication facial recognition untuk mempercepat proses administrasi peserta di fasilitas kesehatan," katanya. 

Ghufron pun menekankan bahwa dalam mengembangkan sistem teknologi informasi, BPJS Kesehatan selalu melakukan identifikasi kebutuhan peserta JKN-KIS terlebih dulu berdasarkan customer journey. 

"Put people first, kita harus dengarkan kebutuhan mereka. Di samping itu, kita juga bangun team work  dan leadership yang kuat untuk memantapkan pelayanan kepada peserta JKN-KIS. Sebagai pembanding, faktor kunci keberhasilan sistem teknologi informasi ekosistem digital di Korea Selatan untuk mencegah sistem pelayanan kesehatan kolaps adalah struktur kerja sama dan interoperabilitas sistem, serta data antar lembaga di pemerintah pusat dan daerah yang sangat bagus. Hal ini bisa menjadi referensi bagi Indonesia untuk menyempurnakan sistem teknologi informasi pelayanan kesehatan," ucapnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: