Kasus Covid Masih di atas 6.000, Lockdown di Malaysia Bakal Diperketat
Hari ini, pemerintah Malaysia mengumumkan rencananya untuk memperketat aturan lockdown (MCO), termasuk pengetatan berbagai sektor ekonomi dan sosial.
Detil aturan mengenai hal tersebut, akan diumumkan Menteri Senior Pertahanan Ismail Sabri Yaakob dalam konferensi pers, Sabtu (22/5/2021). Selepas pertemuan dengan Dewan Keamanan Nasional, lembaga negara yang berwenang memutuskan aturan Covid, dan dipimpin oleh Perdana Menteri Muhyiddin Yassin.
Baca Juga: Hancur! 5.000 CCTV Israel Compang-Camping di Tangan Hacker DragonForce Malaysia
Keputusan untuk mengetatkan aturan lockdown itu diambil, setelah Malaysia membukukan rekor 6.806 kasus harian Covid dan 59 angka kematian pada Kamis (20/5/101`).
Pada Jumat (21/5/2021), jumlah kasus positif masih di atas 6.000. Persisnya, 6.493 dengan 50 angka kematian.
Saat ini, Malaysia tengah menjalani lockdown nasional kedua selama 4 minggu. Dalam situasi ini, sebagian besar pabrik masih beroperasi. Pekerja kantor pun masih banyak yang bekerja seperti biasa.
Mal-mal tetap buka, meski makan di tempat tidak diizinkan. Hanya melayani takeaway atau pesanan dibawa pulang, dan order online.
Pengetatan aturan lockdown selama dua minggu, rencananya akan diberlakukan di beberapa daerah di negara bagian Perak, Kelantan, Pahang, Sabah, Sarawak, dan di sejumlah daerah di wilayah federal Kuala Lumpur, yang terdampak kasus Covid-19 cukup parah.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: