Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jasa Logistik Nasional Dukung Produk Lokal Jadi Tuan Rumah Negeri

Jasa Logistik Nasional Dukung Produk Lokal Jadi Tuan Rumah Negeri Kredit Foto: Boyke P. Siregar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah telah mencanangkan program Hari Bangga Buatan Indonesia 2021 (BBI 2021). Seiring dengan program ini, jasa logistik nasional ikut turut mendukung pelaku usaha seperti UMKM sebagai produsen produk lokal agar menjadi tuan rumah di negeri sendiri.

Direktur Bisnis Kurir dan Logistik PT Pos Indonesia (Persero) Siti Choirina mengatakan pihaknya berkomitmen memberi yang terbaik untuk masyarakat Indonesia, diantaranya pelaku usaha dalam memasarkan produk lokal.

Baca Juga: Bingung Mau Berbisnis Apa? Bidang Ini Bisa Jadi Bisnis yang Menggiurkan!

"Tagline tuan rumah di negeri sendiri, tentunya ini mimpi semua jadi tuan rumah di negeri sendiri. Kami PT Pos siap membantu dalam pengiriman barang atau logistik. Mau kirim apa-apa, kami coverage di seluruh pelosok tanah air," kata Choirina dalam webinar Katadata #BanggaBuatanIndoensia Semuanya Ada di Sini Tuan Rumah di Negeri Sendiri dengan tema Jasa Logistik untuk Dukung Produk Lokal, Selasa (25/5/2021).

Menurut Choirina, PT Pos secara histori memiliki perjalanan panjang dalam bisnis kurir dan logistik. Tahun ini, PT Pos berusia 275 tahun. Dengan demikian, PT Pos memiliki pengalaman dalam bidang kurir dan logistik.  

Saat ini, PT Pos telah melayani 1.0020 juta transaksi, memiliki 49.687 agen pos, memiliki 4.594 titik layanan, memiliki 27.005 pegawai, 228 negara tujuan di luar negeri, 4.793 O-ranger, dan 510 biller jasa keuangan. Dengan semua kelebihan ini, PT Pos dapat melayani jasa pelayanan pengiriman barang hingga ke pelosok desa di tanah air.

Sebagai BUMN, kata Choirina, PT Pos adalah agent of development. PT Pos harus kompetitif memberi layanan terbaik kepada konsumen dan melayani semua, mulai dari korporasi paling besar hingga ritel terkecil.

"PT Pos memiliki market analisis yaitu UMKM. Saat ini jumlah UMKM lebih dari 65 juta. Ini peluang. Transaksi E commerce pada saat Harbolnas 2020 mencapai Rp11,6 triliun dengan Rp5,7 triliun merupakan transaksi produk lokal," kata dia.

Sementara itu Pendiri dan Direktur Operasional Shipper Indonesia Budi Handoko menambahkan, Shipper berupaya membantu UMKM dalam hal logistik dan produk lokal.

Saat ini,kata dia industri logistik di Indonesia luar biasa besar. Secara industri keseluruhan market sizenya mencapai US$ 221 miliar atau setara Rp3.200 triliun.

"Kita memiliki pulau di Indonesia 17 ribu pulau. Kondisi kepulauan ini menyebabkan kesulitan di bidang logistik. Penduduk Indonesia ada 270 juta. Ini peluang yang luar biasa karena biasanya market di penduduk besar, industri logistik itu berkembang." ujar Budi.

Ia menambahkan, tantangannya adalah Indonesia memiliki 2.500 perusahaan tradisional. Namun dari sisi mata dunia, yaitu logistik performance indeks (LPE), Indonesia di peringkat 46."Itu di bawah Malaysia, Vietnam, dan Thailand. Padahal kita harusnya lebih maju dari mereka karena secara ekonomi kita lebih maju," paparnya.

Menurutnya salah satu penghambat di bidang logistik adalah ongkos logistik Indonesia yang cukup tinggi. "24% dari produk domestik bruto (PDB). Artinya kalau belanja barang online dari satu barang, 1/4 cost logistiknya, itu luar biasa tinggi. Artinya logistik di Indonesia tidak efisien," kata dia.

Budi pun menjelaskan peluang dari bisnis logistik. Nilai GMV e commerce Indonesia akan bertumbuh dari US$32 miliar di 2020 menjadi US$83 miliar di 2025. Transkasi e commerce meningkat dari 80 juta menjadi 140 juta transaksi di 2020

"Gerakan Bangga Buatan Indoensia mendorong pemanfataan platform digital yang semakin masif bagi jutaan UMKM karena 4,8 juta UMKIM telah bergabung dalam berbagai marketplace. Saat ini terdapat 2.500 perusahaan logistik di Indonesia," katanya.

Ia pun berharap efisiensi dalam hal pengiriman barang dapat menekan biaya logistik bagi jutaan UMKM. Dengan demikian pertumbuhan ekonomi nasional akan lebih optimal.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Perushaaan Jasa Pengiriman Ekspres Indonesia (Asperindo) Trian Yuserma menegaskan kesiapan logistik Indonesia dalam mendukung produk lokal.

“Bicara produk lokal jadi tuan rumah di negeri sendiri itu sebetulnya tidak hanya tahun ini. Itu cita-cita luhur negeri kita produk lokal jadi tuan rumah di negeri sendiri," kata Trian. Meski demikian, Trian tidak sepakat dengan penyebutan biaya logistik di Indonesia yang mahal. Menurut dia, biaya logistik di Indonesia cukup murah dibandingkan dengan negara di Asia Tenggara, ASEAN, bahkan dunia.

"Jika apple to apple dengan Malaysia dan Singapura. Sudah murah," ungkapnya.

Ia menyebut ancaman atau kelemahan Indonesia di bidang logistik tidak ada. Jika ada kelemahan itu, maka dapat dieliminir bersama sehingga Indonesia menjadi rumah nyaman bagi produk lokal dan rumah yang nyaman untuk tumbuh kembangkan  industri logistik di tanah air.

Direktur Operasional Bhinneka.com, Stefanus Didi Hartanto mengatakan pada 2020, Bhinneka menghadirkan business super-ecosystem. Bhinneka bertrtansformasi menjadi penyedia layanan pengadaan dari hulu ke hilir, termasuk bersama UMKM.

"Bhinneka.com untuk UMKM Indonesia. Kami ada program yaitu #BangkitLagi, UMKM Naik kelas, dan Mojokece (Pemkot Mojokerto)," kata Stefanus.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: