Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Komitmen Kimia Farma dan Pengusaha Siap Percepat Vaksinasi Gotong Royong

Komitmen Kimia Farma dan Pengusaha Siap Percepat Vaksinasi Gotong Royong Mal Ciputra Jakarta bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta dan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) DKI Jakarta mengadakan program vaksinasi dosis pertama untuk para karyawan serta pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) di lingkunan Mal Ciputra sekaligus UKM binaan pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Vaksinasi diselenggarakan selama tiga hari pada 24, 25, dan 27 Mei 2021. | Kredit Foto: Imamatul Silfia
Warta Ekonomi, Jakarta -

Vaksinasi Gotong Royong telah resmi dilaksanakan. Ditandai dengan pelaksanaan perdana pekan lalu, Selasa (18/5), yang disaksikan oleh Presiden Joko Widodo. Program vaksinasi yang diperuntukkan bagi karyawan dan buruh perusahaan ini merupakan hasil kolaborasi antara pemerintah dan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, yang didukung berbagai pihak seperti Bio Farma dan Kimia Farma. Saat itu, terus terus dilakukan upaya untuk mempercepat proses vaksinasi Gotong Royong agar dapat diimplementasikan ke seluruh Indonesia.

Ganti Winarno, Sekretaris Perusahaan Kimia Farma menyampaikan Kimia Farma sudah menandatangani perjanjian kerja sama dengan produsen vaksin Shinoparm untuk impor vaksin program Gotong Royong ini, dengan komitmen 7,5 juta dosis.

Baca Juga: Kasus Antigen Palsu, Kimia Farma Perkuat Sistem Layanan Digital

“Kedatangan vaksin ini nantinya akan hadir bertahap,” ujarnya dalam Dialog Produktif bertema Perjalanan Vaksinasi Gotong Royong yang diselenggarakan KPCPEN dan ditayangkan di FMB9ID_IKP, Kamis (27/5).

Proses menuju pelaksanaan vaksinasi Gotong Royong terbilang cukup panjang. KADIN sendiri telah membuka tiga fase pendaftaran dan lebih dari 10 juta orang karyawan beserta keluarga intinya telah terdaftar melalui KADIN.

Ganti Winarno menambahkan hingga saat ini sudah lebih dari 70 ribu dosis vaksin Shinoparm yang didistribusikan ke perusahaan terdaftar. “Harapannya vaksinasi Gotong Royong ini membantu mempercepat timbulnya herd immunity bagi 181,5 juta rakyat Indonesia,” jelasnya.

Distribusi vaksin Gotong Royong dialokasikan dengan menyesuaikan ketersediaan vaksin saat ini. Kimia Farma terus mempersiapkan diri menyukseskan vaksinasi Gotong Royong baik dari sisi kesiapan rantai dingin di seluruh Indonesia juga sarana dan prasarananya, termasuk SDM kesehatan untuk implementasi vaksinasi Gotong Royong.

“Pada prinsipnya Kimia Farma siap membantu pemerintah dalam melaksanakan vaksinasi Gotong Royong ini. Untuk pendataan karyawan sudah masuk dalam sistem pendataan satu data vaksin COVID-19 dan KADIN sehingga nantinya bisa dilaksanakan vaksinasi. Dari sisi fasyankes, Kimia Farma terus memperbaiki kualitas pelayanan agar perusahaan yang memanfaatkan fasilitas ini nyaman dan mendapatkan pelayanan yang terbaik,” terang Ganti Winarno.

Grup Astra pada Selasa (18/5) lalu juga telah berkesempatan melaksanakan vaksinasi Gotong Royong bagi 10 ribu karyawan mereka. “Beberapa waktu mendatang, beberapa unit usaha Grup Astra terutama usaha manufaktur juga akan terus melaksanakan vaksinasi Gotong Royong ini,” terang Aloysius Budi Santoso, Ketua Tim Penanggulangan COVID-19 Grup Astra.

Pelaksanaan vaksinasi Gotong Royong di Grup Astra menurut Budi Santoso terbilang lancar. Dalam pelaksanaannya Grup Astra juga didukung oleh Kimia Farma dalam penyediaan fasilitas layanan kesehatannya. Dalam Grup Astra sendiri terdapat sekitar 365 ribu orang yang terdaftar, terdiri dari karyawan dan keluarga inti karyawan.

“Saat ini kita sedang belajar mencari format yang terbaik untuk vaksinasi Gotong Royong ini. Sampai sekarang belum ada kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) yang serius dari  pelaksanaannya. Sejauh ini pengalaman saat melaksanakan vaksinasi Gotong Royong masih aman,” tambah Budi Santoso.

Seluruh vaksin baik yang digunakan untuk program pemerintah dan program Gotong Royong telah dilengkapi pula dengan barcode yang bisa dilacak pendistribusiannya dan peruntukannya. “Data tersebut nantinya terekam dalam sistem satu data sehingga memudahkan monitoring dan evaluasi sehingga terhindar dari penyalahgunaan,” tutup Ganti Winarno. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: