Peluang Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mencalonkan diri sebagai presiden di Pemilu 2024 dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) nyaris tertutup. Hal ini, jika Ketua DPR, Puan Maharani juga mau ikut berlaga. Padahal, elektabilitasnya di setiap survei paling tinggi di kalangan kader Banteng lainnya.
Tapi kalau Ganjar tetap mau maju, dia bisa maju dari partai lain. Misalnya, Partai Nasional Demokrat (NasDem) yang akan menggelar Konvensi Capres pada 2022. “Kalau untuk pencapresan kita ada mekanisme konvensi. Kalau Ganjar mau ikut silakan,” ujar politisi Partai NasDem, Taufiqulhadi kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Dijelaskan, dalam aturan konvensi, Partai NasDem tidak boleh membeda-bedakan seseorang yang ingin ikut. Apakah kader Partai NasDem atau kader dari partai lain. “Konvensi itu bukan persoalan nampung atau tidak nampung seorang kader partai lain. Tapi, sebagai partai, tentu mempunyai aturan dan mekanisme yang harus ditaati semua pihak,” paparnya.
Baca Juga: Pendukung Garis Keras Puan Maharani ke Ganjar Pranowo: Malulah Sama Kami!
Namun, jika menyangkut urusan internal PDIP dengan Ganjar, Partai NasDem enggan ikut campur. “Itu urusan rumah tangga PDIP sendiri. NasDem tentu menghormati aturan di PDIP,” katanya.
Seperti diketahui, Ganjar dinilai terlalu ambisi maju di ajang Pilpres 2024, sehingga meninggalkan norma kepartaian internal PDIP. Puncaknya, pada acara pengarahan Pilpres 2024 oleh Ketua DPP PDIP, Puan Maharani di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (22/05) lalu, Ganjar tidak undang.
“Tidak diundang! (Ganjar Pranowo) wis kemajon (kelewatan), yen kowe pinter, ojo keminter,” tegas Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Bidang Pemenangan Pemilu, Bambang Wuryanto melalui keterangan tertulisnya, belum lama ini.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti