Apa Itu Personal Selling?

Teknik Personal Selling yang Biasa Dilakukan

Alat dan teknik penjualan pribadi yang umum meliputi:

• Presentasi penjualan: presentasi langsung atau virtual untuk memberi tahu calon pelanggan tentang suatu produk, layanan, atau organisasi.

• Percakapan: dialog untuk membangun hubungan dengan calon pembeli agar mereka bisa  terpengaruh dan akan melakukan pembelian.

• Demonstrasi: mendemonstrasikan bagaimana suatu produk atau layanan bekerja dan apa manfaat yang ditawarkannya, menyoroti fitur-fitur yang menguntungkan dan bagaimana penawaran tersebut bisa memecahkan masalah yang dihadapi pelanggan.

• Mengatasi hambatan pelanggan: mengidentifikasi dan menangani kekhawatiran calon pelanggan, untuk menghilangkan hambatan yang dirasakan agar mereka melakukan pembelian.

• Field selling: panggilan untuk melakukan penjualan melalui perwakilan dari salesman untuk bisa terhubung dengan target pelanggan secara langsung atau melalui telepon

• Retail selling: bantuan di dalam toko dari petugas penjualan untuk membantu pelanggan menemukan, memilih, dan membeli produk yang bisa memenuhi kebutuhan mereka.

• Penjualan dari pintu ke pintu: menawarkan produk untuk dijual dengan mendatangi dari pintu ke pintu di lingkungan sekitar.

• Penjualan konsultatif: melakukan konsultasi dengan calon pelanggan, di mana perwakilan dari salesman (atau konsultan) belajar tentang masalah yang ingin diselesaikan pelanggan dan merekomendasikan solusi terkait masalah yang dialami pelanggan tersebut.

• Penjualan referensi: menggunakan pelanggan yang puas beserta pengalaman positif yang mereka dapatkan untuk meyakinkan target pelanggan agar membeli produk atau layanan yang disediakan oleh penjual.

Personal selling bisa meminimalkan upaya yang sia-sia, mempromosikan penjualan, dan meningkatkan pemasaran dari mulut ke mulut. Selain itu, personal selling dapat mengukur return of investment (ROI) pemasaran yang lebih baik daripada kebanyakan alat pemasaran lainnya, dan dapat memberikan wawasan tentang kebiasaan pelanggan beserta tanggapan mereka terhadap kampanye pemasaran atau penawaran produk tertentu.

Keuntungan Menggunakan Personal Selling

1. Membuat pesan yang lebih berdampak dampak pada pelanggan – Interaksi dua arah antara pengirim dan penerima memberikan pendekatan langsung untuk menyelesaikan masalah apa pun yang berkaitan dengan produk dan layanan tertentu. Diskusi mendalam akan membantu memperjelas masalah apa yang dihadapi saat melakukan penjualan.

2. Memberikan perhatian dan pesan yang lebih jelas – Pesan dapat diperjelas kepada individu untuk memberikan persepsi dan pemahaman yang lebih baik.

3. Minim akan gangguan – Dalam kasus personal selling biasanya dilakukan dari pengirim-ke-penerima secara langsung dalam satu proses secara keseluruhan. Ini mengakibatkan minimnya gangguan pesan penjualan dibandingkan dengan metode komunikasi lainnya.

4. Kemungkinan pemecahan masalah yang lebih baik – Proses dari personal selling ini bisa mengembangkan pemasaran relasional. Proses penjualan konsultatif dapat membantu pembeli untuk mengidentifikasi kebutuhan dan memecahkan masalah melalui interaksi yang dihadirkan.

5. Potensi pasar dapat dianalisis - Melalui diskusi mendalam dengan pelanggan tentang potensi pasar beserta kemungkinan perolehannya, pangsa pasar dapat diketahui berdasarkan pengalaman dan penelitian lapangan.

6. Feedback secara instan dan tindakan sekorektif mungkin – Salesman akan berhubungan langsung dengan konsumen dan berada dalam posisi yang tepat untuk mengetahui reaksi dari pelanggan mengenai nilai pakai produk atau saran yang diberikan. Feedback langsung dari pelanggan dapat membantu untuk melakukan perbaikan produk untuk menghasilkan kepuasan konsumen.

Semua aspek positif di atas mungkin tidak akan selalu terwujud. Program personal selling yang dikembangkan dengan cara yang tidak ilmiah dan tidak pandang bulu dapat menimbulkan efek yang buruk dan beberapa masalah teknis lainnya. Untuk itu, bijaklah dalam menggunakan teknik personal selling agar bisa menghasilkan penjualan yang maksimal.