Perkenalkan Paul Sacher, Orang Terkaya Ketiga di Dunia pada Abad 90-an
Paul juga meluncurkan Yayasan Paul Sacher yang mengkurasi sebuah perpustakaan di Basel yang mencakup koleksi manuskrip musik paling penting di dunia. Saat ini, perpustakaan tersebut menampung manuskrip dan surat dari lusinan komposer musik klasik yang paling penting.
Selain menekuni hobinya di musik klasik, Paul juga mengawasi Hoffman-La Roche. Dia menghabiskan lebih dari enam dekade sebagai anggota dewan, memainkan peran penting dalam mengarahkan perusahaan dari titik terendah pasca perang dunia kedua ke dominasi global.
Pada tahun 1989, Maja meninggal pada usia 93 tahun. Saat itu Paul menjadi pemilik individu terbesar Hoffman-La Roche. Begitulah cara Paul Sacher, pemain biola dan konduktor orkestra yang rendah hati, menjadi salah satu orang terkaya di planet ini. Setelah kematian istrinya, Sacher menjadi miliarder berharta USD7 miliar.
Pada 26 Mei 1999, Sacher meninggal dunia di usia 93 tahun dan kekayaannya mencapai USD13 miliar. Dia adalah orang terkaya di Eropa. Sepanjang tahun 1990-an hingga kematiannya, Paul Sacher adalah orang terkaya ketiga di dunia setelah Warren Buffett dan Bill Gates.
Setelah kematiannya, sekitar 9% saham di Hoffman-La Roche dibagi oleh anak tirinya. Hari ini generasi kelima pewaris Hoffman, diperkirakan 15 orang, mengendalikan kekayaan sekitar USD40 miliar. Mereka adalah salah satu keluarga terkaya di dunia. Setiap tahunnya, 15 ahli waris itu membagi sekitar USD700 juta dalam bentuk dividen saja.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: