Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bangun Digitalisasi UMKM, BukuWarung Dapat Pendanaan Rp870 Miliar

Bangun Digitalisasi UMKM, BukuWarung Dapat Pendanaan Rp870 Miliar BukuWarung | Kredit Foto: BukuWarung
Warta Ekonomi, Jakarta -

BukuWarung, perusahaan fintech untuk digitalisasi bisnis UMKM di Indonesia, meraih pendanaan Series A senilai US$ 60 juta atau setara Rp 870 miliar. Seri pendanaan ini dipimpin oleh Valar Ventures, perusahaan modal ventura asal Amerika Serikat milik miliarder Peter Thiel. Investor lain yakni Goodwater Capital, berinvestasi di beberapa startup seperti Coupang, Monzo and Xendit. 

Proses penggalangan dana yang melebihi target ini (oversubscribed) juga diikuti oleh beberapa investor yang pada tahap sebelumnya juga terlibat dan angel investor seperti mantan CEO GoPay Aldi Haryopratomo dan Victor Jacobsson, pendiri Klarna yang merupakan startup terbesar di Eropa, dan Thrill Capital - perusahaan keluarga di bidang investasi yang merupakan mitra SoftBank.

Pendanaan ini merupakan pendanaan seri A terbesar di seluruh dunia bagi startup fintech di sektor UMKM. Dengan investasi baru ini, maka total pendanaan BukuWarung hingga kini mencapai US$ 80 juta.

Dana ini akan digunakan untuk meningkatkan teknologi dan kemampuan dari produk yang dimiliki oleh BukuWarung yang meliputi pembukuan, pembayaran digital, dan penjualan, termasuk membangun infrastruktur pembayaran yang kuat sehingga bisa membantu untuk menyelesaikan persoalan pembayaran bagi para pedagang di Indonesia, seperti pembayaran menggunakan QR, layanan keuangan, dan persoalan pembayaran lainnya.

Baca Juga: Bertambah Satu, Fintech Terdaftar dan Berizin OJK Jadi 138 Perusahaan

Baca Juga: Ini Deretan Software Akuntansi di Tanah Air yang Berbasis Cloud untuk UMKM, Tanpa Instal...

Baca Juga: Begini Potensi Fintech untuk Bantu UMKM Pulihkan Ekonomi Nasional

James Fitzgerald, Founding Partner Valar Ventures mengungkapkan, bisnis UMKM merupakan salah satu kegiatan ekonomi utama bagi masyarakat Indonesia dan bagian dari budaya bangsa. Namun, mereka terpaksa harus menggunakan produk-produk yang sebenarnya tidak sesuai dengan kebutuhan mereka. Kondisi pandemi sekarang membuat masalah ini menjadi semakin jelas terlihat dari sebelumnya. 

Tim BukuWarung memiliki keinginan untuk membantu para pedagang UMKM agar bisa beradaptasi dan ikut menjadi bagian dari perdagangan online. BukuWarung juga memantapkan diri sebagai pemimpin pasar yang terus menerus meningkatkan kinerjanya. 

"Mereka berhasil mengatasi kesenjangan digital yang dialami oleh jutaan pedagang di seluruh Indonesia, dan juga sukses memimpin perubahan dari sistem perdagangan tradisional yang masih digunakan banyak pedagang menuju ke ranah infrastruktur digital yang lebih komprehensif dan mudah diakses. Investasi di BukuWarung merupakan kesempatan yang menarik dan kami dengan bangga menyampaikan ini sebagai investasi pertama kami di Indonesia,” Kata James Fitzgerald dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (10/6/2021).

Sementara itu, Abhinay Peddisetty, Co-Founder & CEO BukuWarung menambahkan, BukuWarung telah menjadi pemimpin pasar dalam pembayaran digital bagi UMKM yang terus tumbuh secara berkelanjutan dan efisien dari segi biaya.

Menurutnya, investasi ini akan membantu BukuWarung untuk membangun sistem operasi bagi UMKM, menciptakan dampak sosial dan ekonomi yang positif di seluruh Indonesia yang kini sedang bangkit dari pandemi COVID-19.

"Kepercayaan yang diberikan oleh para investor menjadi bekal bagi kami dalam mendorong misi BukuWarung untuk digitalisasi UMKM terutama pada saat krisis global seperti yang terjadi saat ini. Kami berencana akan melakukan digitalisasi UMKM di seluruh Indonesia, dan kemudian juga akan merambah ke negara lain," ungkapnya.

Berdiri pada tahun 2019, misi BukuWarung adalah untuk mendigitalisasi 60 juta UMKM di Indonesia - yang merupakan tulang punggung perekonomian nasional, berkontribusi terhadap lebih dari 60% PDB nasional, dan penyerapan tenaga kerja di sektor ini mencapai 97%.

Pada awalnya BukuWarung memulai dengan menawarkan solusi pembukuan yang mudah diakses kepada para pedagang di seluruh Indonesia. Fungsi produknya kemudian berkembang sehingga menjadi solusi pembayaran digital dan membantu para pedagang memindahkan transaksi penjualan mereka dari offline ke online - terutama dalam menghadapi berbagai tantangan akibat adanya pandemi COVID-19.

Hingga kini, BukuWarung memiliki lebih dari 6,5 juta pedagang yang terdaftar di platform miliknya, yang tersebar di 750 lokasi dan sebagian besar berada di wilayah tier 2 dan tier 3. Pertumbuhan pengguna dan volume transaksi berjalan dengan sangat efisien dimana 90% dari pendanaan sebelumnya masih tersimpan di bank.

BukuWarung saat ini fokus pada peningkatan kemampuan pembayaran digital bagi UMKM di Indonesia, mengingat para pedagang yang menjadi mitra BukuWarung kini menjual produk mereka secara digital. 

Sejak fitur pembayaran digital diperkenalkan pada tahun lalu, BukuWarung sudah memproses pembayaran tahunan sekitar US$1,4 miliar atau Rp 20,3 triliun, dan menjadi pemimpin pasar untuk pembayaran digital bagi UMKM Indonesia dengan menguasai 90% pangsa pasar dibandingkan dengan kompetitornya. BukuWarung saat ini sedang dalam tahap pertumbuhan yang tinggi, sehingga diperkirakan dapat memproses pembayaran dengan nilai lebih dari US$ 10 miliar pada tahun 2022. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: