Survei Nasional Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) terkini menunjukkan bahwa walaupun tanpa dukungan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), potensi Ganjar Pranowo sebagai capres tetap tinggi karena dukungan dari pemilih partai-partai lain.
Hal ini disampaikan Manajer Program SMRC, Saidiman Ahmad, dalam rilis hasil penelitian bertajuk "Partai Politik dan Calon Presiden: Sikap Pemilih Dua Tahun pasca Pemilu 2019" yang diselenggarakan secara daring pada Minggu, 13 Juni 2021, di Jakarta. Menurut Saidiman, SMRC berusaha melihat seberapa besar peluang Ganjar menjadi capres bila namanya tidak diusung oleh PDIP.
Baca Juga: Tak Terbendung! Ganjar Pranowo Mampu Jadi 'Nomor Satu' Capres Unggulan, Syaratnya...
"Analisis berita dan sikap elite partai menunjukan bahwa sementara ini Ganjar belum atau tidak akan dicalonkan PDIP," ujar Saidiman. "Santer terdengar bahwa PDIP dan Gerindra mungkin sekali akan memajukan nama pasangan Prabowo Subianto dan Puan Maharani dalam kontestasi kepresidenan 2024."
Di pihak lain, PKS dan Nasdem kemungkinan akan mencalonkan Anies Baswedan. "Bila calon hanya ada dua, yaitu Prabowo versus Anies, pertarungan menjadi sangat ketat dan belum bisa diperkirakan hasilnya sekarang," kata Saidiman.
Karena itu, SMRC berusaha melihat perolehan suara Ganjar bila suara pemilih PDIP tidak disertakan. Dalam simulasi dengan mengabaikan pemilih PDIP, dan dalam posisi pemilih tahu tiga nama capres (Ganjar, Prabowo, dan Anies), Ganjar mendapat suara 35,3%, Prabowo 30,8%, dan Anies 25,5%.
Ganjar tanpa PDIP mendapat dukungan dari partai lain di luar PDIP: paling banyak dari PKB (68%), Demokrat (40%), partai non-parlemen (46%), dan yang menyatakan "belum tahu" memilih partai mana (31%).
Ternyata, Ganjar juga mendapat suara cukup besar dari pemilih Golkar (36%). Angka tersebut hanya sedikit di bawah Prabowo yang dipilih 41% pemilih Golkar. Ganjar juga mendapat suara lebih baik dari pemilih Nasdem dibandingkan Anies. Sekitar 27% pemilih Nasdem menyatakan mendukung Ganjar, sementara hanya 21% pemilih Nasdem menyatakan mendukung Anies.
"Dengan demikian, terlihat bahwa peluang Ganjar masih tetap besar kalaupun tidak dipilih sebagai calon oleh PDIP," ujar Saidiman. "Apalagi sangat mungkin, banyak pendukung PDIP tetap memilih Ganjar daripada memilih calon yang diajukan partainya."
Menurut Saidiman, ini akan menjadi kontestasi menarik. Partai-partai lain sangat mungkin bergabung untuk bisa melewati batas presidential threshold dan memajukan mana Ganjar untuk bertarung melawan PDIP dan Gerindra yang jauh lebih besar.
Survei nasional ini dilakukan pada 21-28 Mei 2021. Tim peneliti mewawancarai langsung 1.220 responden berusia 17 tahun ke atas di seluruh Indonesia dengan mematuhi protokol kesehatan. Responden dipilih melalui metode multistage random sampling. Response rate (responden yang dapat diwawancarai secara valid) sebesar 1.072 atau 88%. Sebanyak 1.072 responden ini yang dianalisis. Margin of error penelitian diperkirakan 3,05%.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum