Lebih Religius dari Netanyahu, Israel Kini Dipimpin Seorang Yahudi Ortodok
Pengusaha teknologi Naftali Bennett dilantik sebagai perdana menteri Israel yang baru menggantikan Benjamin Netanyahu, penguasa selama 12 tahun. Pria berusia 49 itu berasal dari spektrum politik sayap kanan dan seorang Yahudi ortodok.
Dalam pemilihan umum yang keempat selama dua tahun terakhir partainya Yamina hanya mendapatkan empat dari 120 kursi di parlemen. Karena itu banyak pihak yang terkejut dengan naiknya Bennett ke kursi perdana menteri.
Baca Juga: Palestina: Tidak Ada Perubahan Apapun pada Israel di Bawah Bennett
Pada Senin (14/6/2021) dalam pidatonya di parlemen Israel atau Knesset, Bennett berterimakasih pada mantan perdana menteri atas 'lamanya dan pengabdian yang penuh dengan prestasi'. Pidatonya itu diiringi teriak dari loyalis Netanyahu yang menyoraki dengan kata-kata 'pembohong' dan 'memalukan'.
Bennett bukan orang asing bagi Netanyahu. Ia pernah menjabat kepala staf mantan perdana menteri itu tapi hubungan mereka memburuk saat Bennett menjabat sebagai menteri pertahanan Netanyahu.
Walaupun keduanya berasal dari sayap kanan, tapi Bennett menolak ajakan Netanyahu untuk bergabung dengannya setelah pemilu terakhir pada 23 Maret lalu. Kemenangan koalisi partai dari sayap kiri, moderat, kanan dan Arab dalam pemungutan suara mosi percaya sangat tipis yakni 60-59.
Hal ini menunjukkan betapa rapuhnya koalisi tersebut. Ribuan orang menyambut baik hasil ini. Namun pemerintah Israel yang baru berencana menghindari langkah-langkah terkait isu luar negeri yang sensitif seperti kebijakan terhadap warga Palestina dan lebih fokus pada isu-isu reformasi domestik.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto