Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mengenal Ebrahim Raisi, Seorang Jaksa yang Bakal Jadi Presiden Iran Selanjutnya

Mengenal Ebrahim Raisi, Seorang Jaksa yang Bakal Jadi Presiden Iran Selanjutnya Kredit Foto: AP Photo/Ebrahim Norozi
Warta Ekonomi, Teheran -

Ketua Jaksa Agung Ebrahim Raisi telah terpilih sebagai presiden Iran berikutnya pada saat yang kritis bagi negara itu. Siapa pemimpin konservatif itu dan apa posisinya?

Raisi, berusia 60 tahun, yang mendapat dukungan luas dari kubu revolusioner konservatif dan basis garis kerasnya, akan tetap menjadi hakim agung sampai dia mengambil alih dari Presiden Hassan Rouhani yang moderat pada awal Agustus. Itu terjadi karena Rouhani tidak mengundurkan diri dari jabatannya untuk mencalonkan diri sebagai Presiden.

Baca Juga: Ebrahim Raisi, Kandidat dari Kelompok Garis Keras yang Digadang Bakal Duduki Kursi Presiden Iran

Dikutip dari Al Jazeera, Senin (21/6/2021), seperti Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, Raisi seorang pemimpin mengenakan sorban hitam, yang menandakan bahwa dia adalah seorang sayyid –keturunan Nabi Muhammad. Raisi disebut sebagai calon penerus Khamenei yang berusia 82 tahun ketika dia meninggal.

Sebelum revolusi 1979

Raisi lahir di Mashhad di timur laut Iran, sebuah kota besar dan pusat keagamaan bagi Muslim Syiah karena di dalamnya terdapat tempat suci Imam Reza, imam kedelapan.

Tumbuh dalam keluarga ulama, Raisi menerima pendidikan agama dan mulai menghadiri seminari di Qom ketika dia berusia 15 tahun. Di sana, dia belajar di bawah bimbingan beberapa cendekiawan terkemuka, termasuk Khamenei.

Ketika pendidikannya muncul selama debat presiden, dia menyangkal bahwa dia hanya memiliki enam kelas pendidikan klasik, dengan mengatakan dia memegang gelar PhD di bidang hukum di samping pendidikan seminari.

Ketika ia memasuki seminari berpengaruh di Qom hanya beberapa tahun sebelum revolusi 1979 yang membawa Republik Islam, banyak orang Iran tidak puas dengan pemerintahan Mohammad Reza Shah Pahlavi, yang akhirnya digulingkan.

Raisi konon adalah peserta dalam beberapa peristiwa yang memaksa Pahlavi diasingkan dan mendirikan lembaga ulama baru di bawah Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ruhollah Khomeini.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: