Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Apa Itu Yellow Journalism?

Apa Itu Yellow Journalism? Kredit Foto: Agus Aryanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Yellow journalism menggunakan sensasionalisme dan kalimat yang berlebihan untuk menarik pembaca. Biasanya, berita ini tidak diteliti dengan baik dan seringkali hanya menceritakan satu sisi cerita saja. Kadang-kadang akan ada wawancara yang dibuat-buat. Jurnalisme ini memang cenderung terlalu dramatis dan mempermainkan emosi atau ketakutan pembaca. Temukan beberapa contoh jurnalisme kuning untuk lebih memahami konsepnya.

Asal Usul Yellow Journalism

Pernahkah Anda berdiri di antrean check out di toko buku dan membaca berita melalui halaman depan majalah di rak? Banyak dari tajuk berita yang menarik perhatian ini tampaknya tidak dapat dipercaya, tetapi ini semua mungkin cukup membuat Anda penasaran untuk melihat ke dalam dan membacanya lebih lanjut. Itulah yang diharapkan oleh penerbit majalah, setidaknya. Jenis pelaporan ini dikenal sebagai yellow journalism.

Baca Juga: Apa Itu Growth Hacking?

Jauh sebelum ditemukannya radio, televisi, dan internet, surat kabar berfungsi sebagai media untuk mengkomunikasikan informasi kepada khalayak luas. Pada akhir 1800-an, ketika imigran membanjiri kota-kota Amerika, penerbit surat kabar melihat potensi keuntungan yang lebih besar melalui peningkatan penjualan surat kabar.

Yellow journalism adalah gaya pelaporan surat kabar yang berlebihan, eksploitatif, dan sensasional. Jurnalisme ini muncul pada akhir abad kesembilan belas ketika penerbit surat kabar saling bersaing dalam liputan peristiwa menjelang dan selama Perang Spanyol-Amerika pada tahun 1898.

Gejolak yang berkembang di Kuba antara imperialis Spanyol dan revolusioner Kuba memberi William Randolph Hearst, penerbit New York Morning Journal, dan Joseph Pulitzer, penerbit New York World, menulis sebuah cerita berkelanjutan untuk diliput di surat kabar mereka. Untuk membuat orang Amerika terhibur dan kembali untuk mengetahui perkembangan baru, yellow journalism ini sering membesar-besarkan peristiwa, terkadang mengarang kebenaran dan akan menyajikan informasi dengan cara yang dimaksudkan untuk menggairahkan publik dan memancing minat baca, bahkan jika detail cerita itu tidak benar.

Contoh Yellow Journalism

Ada banyak contoh penting dari yellow journalism di sepanjang sejarah dunia. Kisah-kisah ini tampak menjadi sensasi di media penyiaran dan media cetak, dan sekarang masuk ke dalam ranah digital.

1. Perang Spanyol Amerika - Yellow journalism membantu mendorong Spanyol dan Amerika Serikat ke dalam perang pada tahun 1898. Maine, sebuah kapal perang AS, tenggelam karena ledakan. Joseph Pulitzer dan William Randolph Hearst menerbitkan artikel palsu tentang rencana untuk menenggelamkan kapal, sehingga meningkatkan ketegangan pada saat itu.

2. Kasus pengadilan antara Samsung dan Apple - Sebuah cerita mengklaim bahwa Samsung membayar penyelesaian 1,2 miliar dolar AS kepada Apple dalam bentuk sen. Cerita ini awalnya sebagai komedi, tetapi seorang jurnalis Amerika menerbitkannya sebagai sebuah kebenaran.

3. Ebola Akan Datang - Selama wabah Ebola 2014, gambar sampul Bloomberg Businessweek menampilkan "Ebola akan Datang" ditulis di seluruh sampul sedemikian rupa sehingga tampak seperti digambar dengan darah. Gambar yang mengerikan ini sangat melebih-lebihkan apa yang merupakan ancaman yang sangat nyata tanpa harus dibesar-besarkan.

4. Pangeran Harry dan Megan Markle - Ketika Pangeran Harry dan Megan Markle mengumumkan bahwa mereka akan melepaskan gelar mereka untuk menjalani gaya hidup menjadi masyarakat biasa, media langsung bergerak cepat. Setiap gerakan mereka selalu diliput, namun ironisnya berita tersebut bertentangan dengan keinginan pasangan yang ingin keluar dari sorotan publik.

5. Foto Perang Dunia I - Foto ini menunjukkan seorang pria di depan regu tembak dan keterangannya mengatakan pria itu adalah mata-mata musuh. Foto itu palsu dan fotografer itu sebenarnya menyamar sebagai mata-mata.

Baca Juga: Pria Buleleng Diringkus usai Curi Tabung Gas-Barang Elektronik

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Patrick Trusto Jati Wibowo
Editor: Alfi Dinilhaq

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: