Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Apa Itu Growth Hacking?

Apa Itu Growth Hacking? Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Growth hacking telah menjadi salah satu kata kunci terbesar dalam beberapa tahun terakhir, dan pada tahun 2021 ini banyak orang yang bertanya apa itu growth hacking?

Konsultan, pemasar, dan pengusaha menyebut growth hacking sebagai cara terbaik untuk mengembangkan bisnis, dan beberapa dari mereka bahkan menyebut ini sebagai 'masa depan pemasaran', tetapi apa arti growth hacking yang sebenarnya?

Baca Juga: Apa Itu Clickbait?

Pada artikel ini, kita akan membahas dengan jelas mengenai apa itu growth hacking dan bagaimana cara kerja growth hacking. Mari kita mulai dari definisi growth hacking itu sendiri.

Mengenal Definisi Growth Hacking

Growth hacking merupakan strategi pemasaran outside-box yang digunakan untuk mendapatkan jumlah pengguna sebanyak mungkin dengan pengeluaran seminimal mungkin. Ini menggantikan peran papan reklame dan iklan TV bagi audiens yang tidak biasa dan mampu mempengaruhi psikologi pengguna.

Growth hacking memikirkan solusi non-tradisional untuk mendapatkan pengguna baru. Kata kuncinya adalah pertumbuhan, dan seringkali growth hacking memburu traksi pertumbuhan sebanyak yang mereka bisa dapatkan, bahkan jika solusinya hanya sementara.

Banyak startup yang menerapkan teknik growth hacking. Mereka harus menggunakan teknik pemasaran yang inovatif karena hanya memiliki anggaran yang ketat untuk mencegah praktik tradisional. Seorang growth hacker dapat menangani berbagai bidang termasuk SEO, content marketing, media sosial, dan email marketing. Growth hacker akan bereksperimen, menguji, dan selalu mendorong batas dengan strategi akuisisi yang tidak konvensional.  

Asal mula growth hacking berasal dari tahun 2010 ketika Sean Ellis menciptakan istilah tersebut dan menjadi populer di kalangan startup, karena anggaran dan sumber daya mereka yang terbatas. Sejak itu, semakin banyak orang yang hadir dan mulai menyebut diri mereka sebagai growth hacker, growth marketer, technical marketeer, data-driven marketer atau head of growth.

Sejak saat itu telah terjadi peningkatan popularitas di antara perusahaan tradisional yang besar. Perusahaan seperti Uber, TikTok, atau Shopify memiliki VP/Head of Growth mereka sendiri dan growth team yang berdedikasi.

Bagaimana Cara Kerja Growth Hacking?

Jadi, bagaimana cara kerja growth hacking? Untuk setiap perusahaan, growth hacking merupakan cara mencari tahu mengapa bisnis Anda bisa tumbuh, dan mencari cara untuk mewujudkannya dengan sengaja.

Banyak startup menggunakan beberapa trick sebagai resep untuk melakukan growth hacking. Trick ini meliputi akuisisi, aktivasi, retensi, rujukan, dan pendapatan (AARRR). Tips lainnya adalah meningkatkan kesadaran sebagai bagian penting dari growth hacking. Pada intinya adalah growth hacking merupakan cara untuk mendapatkan trafik dan pengunjung, mengubah pengunjung menjadi pengguna, dan mempertahankan pengguna tersebut sebagai pelanggan yang loyal.

Bagaimana Cara Memulai Growth Hacking?

Beginilah cara perusahaan dapat memulai growth hacking. Pertama-tama, buat produk Anda dan uji untuk memastikan orang agar menginginkannya dan bersedia untuk membayarnya. Ini akan membantu Anda mengumpulkan data sehingga Anda memahami persona pembeli utama dan dapat menargetkan taktik growth hacking yang sesuai.

Perbarui produk Anda secara berkala, dan terus dapatkan feedback dari pelanggan sehingga Anda selalu tahu apakah Anda berada di jalur yang benar. Pada saat yang bersamaan, pasarkan produk Anda untuk mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan, dan lacak keberhasilan dari proses tersebut. A/B Testing dan teknik pengoptimalan konversi lainnya sangat penting untuk bisa melakukan growth hacking yang efektif.

Contoh Penggunaan Growth Hacking

Beberapa contoh dari perusahaan terkenal yang melakukan kampanye growth hacking dengan sukses, antara lain:

- Dropbox, memberi penghargaan berupa tambahan kapasitas penyimpanan kepada pengguna yang sudah ada karena mengundang pengguna baru.

- Hotmail, menambahkan baris ke setiap email keluar yang mendorong orang untuk mendaftar akun baru.

- AirBnB, menggunakan Craigslist untuk menemukan dan memasarkan kepada orang-orang yang mencari akomodasi dengan harga terjangkau.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Patrick Trusto Jati Wibowo
Editor: Alfi Dinilhaq

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: