Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Anggota Paspampres Dihadang Polisi, Sang Komandan: Menyinggung Institusi Negara

Anggota Paspampres Dihadang Polisi, Sang Komandan: Menyinggung Institusi Negara Kredit Foto: JPNN
Warta Ekonomi, Jakarta -

Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) Mayjen Agus Subiyanto angkat suara terkait video viral yang memperlihatkan oknum polisi berpakaian preman mendorong personel Paspampres.

Agus mengatakan aksi oknum polisi di Pos Penyekatan PPKM Darurat, Jalan Daan Mogot, Kalideres, Jakarta Barat, itu menyinggung institusinya.

Baca Juga: Khotbah Anggota Paspampres Serda Ridwan Mengena bagi Jokowi, Begini Isinya...

Sejumlah anggota Paspampres sudah mendatangi Polres Jakarta Barat untuk mengingatkan oknum anggota polisi itu agar diberi peringatan oleh atasannya.

"Anggota saya yang datang ke Polres ingin meyakinkan apakah oknum yang bicara di video, 'Kalau kamu Paspampres memang kenapa?', sudah diberi peringatan oleh atasannya," kata Agus saat saat dikonfirmasi, Kamis (8/7).

Menurut Mayjen Agus, apa yang dilakukan oknum kepolisian itu sudah menyinggung institusi Paspampres. Agus tidak ingin kejadian itu menjadi preseden di kemudian hari.

"Karena ini menyinggung institusi negara," jelas dia.

Seperti diketahui, di media sosial viral anggota polisi berpakaian preman memarahi seorang pria yang hendak melintas di Pos Penyekatan PPKM Darurat di Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat. Belakangan diketahui bahwa pria tersebut merupakan anggota Paspampres.

Keduanya terlibat cekcok, hingga aparat polisi itu memaksa agar prajurit Paspampres memperlihatkan kartu anggota. Tak hanya itu, anggota polisi itu juga mempertanyakan kepentingan Paspampres tersebut melintas.

"Kalau kamu Paspampres kenapa memangnya?" tanya petugas itu.

Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Ady Wibowo mengatakan anggotanya saat ini tengah diperiksa oleh Propam Polda Metro Jaya buntut keributan dengan anggota Paspampres itu.

Kombes Ady juga menyatakan bahwa polisi berpakaian preman dilarang ikut operasi penyekatan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: