Bukan Makanan Juga Kebutuhan Pokok, Yang Diimpor Rezim Kim Jong-un Malah Tembakau
Korea Utara (Korut) terus mengimpor daun tembakau dari China, menurut pemerintah China. Meskipun Pyongyang telah melarang merokok secara nasional di tempat-tempat umum sejak akhir tahun lalu.
Korut telah menutup perbatasannya dengan China dan Rusia sejak awal 2020 sebagai tanggapan atas pandemi virus corona. Akan tetapi data terbaru, yang dirilis, Selasa (20/7/2021), menunjukkan bahwa rokok dianggap sebagai kebutuhan di Korut yang harus diimpor di tengah perdagangan yang terbatas.
Baca Juga: Rezim Kim Jong-un Pamer Data ke WHO: Kami Tes Ratusan Orang, Hasilnya Negatif!
Dilansir Kyodo News, Rabu (21/7/2021), analis mengatakan perusahaan negara telah membeli tembakau daun dari China, dengan total penjualan mencapai sekitar 30 persen dari ekspor produk China pada bulan Juni. Pada bulan November, Korut memberlakukan "hukum larangan tembakau." Kontrol hukum dan sosial atas produksi dan penjualan rokok telah diperketat, sementara hukuman dijatuhkan kepada mereka yang melanggar hukum.
Pada pertemuan partai yang berkuasa pada bulan Juni, pemimpin Korut Kim Jong Un mengatakan situasi pangan di negara itu "menjadi tegang," karena sektor pertanian negara itu hancur oleh topan yang kuat dan banjir tahun lalu.
Korut, bagaimanapun, tampaknya tidak mengimpor produk makanan dari China bulan lalu, sementara itu membeli barang-barang karet, kimia organik dan plastik dari tetangganya, yang dikenal sebagai sekutu terdekat dan paling berpengaruh Pyongyang dalam hal ekonomi.
Selama dua bulan sejak Maret, Korut mengimpor pupuk kimia dan barang-barang terkait dari China, karena ekonomi negara itu melemah karena sebagian besar kekurangan pangan. Korut bergantung pada China untuk lebih dari 90 persen perdagangannya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: