Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dengan Kekhawatiran Ini, Biden Terpaksa Lancarkan Serangan Udara ke Somalia

Dengan Kekhawatiran Ini, Biden Terpaksa Lancarkan Serangan Udara ke Somalia Presiden Joe Biden pada hari Kamis mengucapkan selamat kepada tim NASA yang bertanggung jawab atas keberhasilan pendaratan bulan lalu dari penjelajah roda enam di Mars dan untuk memberikan negara itu "dosis kepercayaan". | Kredit Foto: AP Photo

Orang-orang yang tewas dalam serangan itu, yang terjadi di dekat kota Jilib pada 10 Desember, dilaporkan adalah ahli bahan peledak yang bekerja untuk kelompok tersebut.

Rekaman udara yang dirilis oleh pasukan AFRICOM menunjukkan sepasang garis bidik melayang di atas sebuah bangunan kecil sebelum dihantam dan meledak. Api kemudian terlihat membakar dan asap mengepul dari satu sisi struktur, sementara orang-orang terlihat berlarian keluar dari sejumlah bangunan yang lebih besar di dekatnya.

Militer AS mengatakan tidak ada warga sipil yang diperkirakan tewas atau terluka dalam serangan itu. Namun, ada kekhawatiran wilayah itu bisa menjadi pertumpahan darah lebih lanjut setelah kematian panglima perang Boko haram Abubakar Shekau pada bulan Juni.

Shekau dikatakan telah meledakkan dirinya saat dia diburu oleh kelompok teror saingannya Negara Islam Provinsi Afrika Barat (Iswap), yang sekarang siap untuk mendominasi wilayah tersebut.

Kematian pemimpin teroris terlama di dunia yang dilaporkan --yang pernah ditolak oleh ISIS karena terlalu radikal-- meninggalkan kekosongan yang dapat memicu lebih banyak pertumpahan darah, kata para analis.

"Ada perpecahan di antara pengikut Shekau tentang apakah akan bergabung dengan Iswap sekarang atau melawan Iswap," kata Jacob Zenn, editor dari Jamestown Foundation Terrorism Monitor, kepada BBC.

"Tidak pernah ada rencana diktator kelompok itu menemui ajalnya. Tampaknya sekarang akan ada periode kacau," tambahnya.

Laporan mengklaim beberapa anggota Boko telah dibubarkan atau beralih kesetiaan, tetapi setidaknya satu faksi tetap setia kepada mendiang pemimpin. Para ahli mengatakan mereka bisa bergabung dengan kelompok Islam lainnya dan mengobarkan perang baru melawan Iswap --dengan jutaan warga sipil terjebak di tengah.

Al-Shabaab adalah kelompok Islam yang aktif di Somalia dan Kenya serta Yaman dan yang militannya bertanggung jawab atas sejumlah serangan besar dalam beberapa tahun terakhir.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: