Di negara maju, oligopoli mendominasi perekonomian karena model persaingan sempurna tidak terlalu penting bagi konsumen. Secara khusus, oligopolis akan menerapkan praktik yang disebut penetapan harga untuk mendominasi perekonomian. Mengambil contoh dari AS pada tahun 2013 bahwa sebagian besar kasus oligopoli baru yang diadili didasarkan pada penetapan harga. Namun, hal ini akan membawa dampak negatif karena berujung pada pilihan yang lebih sedikit dan harga yang mahal bagi pelanggan.
Misalnya, pada kuartal keempat 2008, jika kita menggabungkan total pangsa pasar Verizon Wireless, AT&T, Sprint, dan T-Mobile, kita melihat bahwa perusahaan-perusahaan ini, bersama-sama, mengendalikan 97% pasar telepon seluler AS. Keempat perusahaan telepon seluler ini telah menjadi yang teratas di operator AS dan dilindungi oleh pemerintah AS yang bertindak sebagai intervensi bagi perusahaan lain yang memasuki pasar.
Dalam situasi lain, persaingan antar penjual dalam oligopoli dapat berlangsung sengit, dengan harga yang relatif rendah dan produksi yang tinggi. Hal ini dapat menyebabkan hasil yang efisien mendekati persaingan sempurna. Persaingan dalam oligopoli bisa lebih besar ketika ada lebih banyak pesaing dalam suatu industri.
Tujuan dari pasar oligopoli ialah agar konsumen dapat memilih produk sesuai dengan keinginannya oleh karena hal ini membuat peningkatan kesadaran produsen untuk memuaskan kebutuhan konsumen dan perusahaan terus melakukan inovasi dan pengembangan produk semakin lebih baik. Oligopoli biasanya memiliki dua jenis pasar, yaitu:
- Oligopoli murni, yaitu pasar dengan barang yang diperjualbelikan bersifat identik. Misalnya: semen, air mineral, dan lain sebagainya.
- Oligopoli terdiferensiasi, yaitu pasar dengan barang yang homogen namun dapat dibedakan. Misalnya sabun, sepeda motor dan laptop.
Kelemahan pasar oligopoli ini adalah produsen baru sulit untuk masuk pasar karena adanya persaingan yang ketat antar produsen. Lalu, peranan produsen yang berkuasa akan sangat memengaruhi pasar. Maka demikian, diperlukan banyak mengeliarkan modal iklan agar mengetahui jenis produk yang dijual.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: