Satpol PP Dapat Amanah Nih dari Pak Moeldoko: Bekerja dengan Empati dan Hati Yah!
Lebih lanjut, Moeldoko juga bercerita soal pengalamannya berhubungan dengan jajaran Satpol PP saat bertugas sebagai Komandan Kodim (Dandim) 0501 Jakarta Pusat. Dia mengaku banyak terbantu dengan kerjasama antara Kodim dan Satpol PP Provinsi DKI Jakarta.
Baca Juga: Amarah Moeldoko Meledak: Tuduhan Ngawur dan Menyesatkan!
Baca Juga: Anaknya Dituding Cawe-Cawe Bisnis Ivermectin oleh ICW, Moeldoko: Ini Menodai Kehormatan Saya!
“Dulu sewaktu saya masih menjadi Dandim Jakarta Pusat, saya merasakan betul saat bekerjasama dengan jajaran Satpol PP. Saya tahu betul dengan tugas dan suka duka Anda semua. Jadi Anda tidak cerita pun, saya sudah sangat mengenal dan tahu,” ujarnya.
Moeldoko mengaku, berdasarkan pengalamannya selaku panglima, dia selalu memimpin dengan empati dan hati. Dia yakin melalui pendekatan seperti itu, maka akan selalu melahirkan kebajikan baru dan loyalitas dari semua pihak.
“Pasti orang akan memberikan penghormatan dan respect. Kalian muncul dengan senyum dan perilaku baik, maka masyarakat akan mengikuti karena sudah loyal dengan Anda. Kalian semua hebat, waktu yang diberikan dan pengabdian kalian luar biasa. Saya hormat dengan kalian, maka itu organisasikan prajurit kalian dengan baik,” pungkasnya.
Atensi Moeldoko tersebut mendapat tanggapan dari Ketua Milenial Muslim Bersatu (MMB), Khairul Anam. Dia mengatakan, hal tersebut membuktikan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menunjukkan keseriusannya dalam memberikan rasa nyaman kepada masyarakat.
"Atensi dari KSP Moeldoko ini menunjukkan bahwa Presiden Jokowi benar-benar memperhatikan masalah kenyamanan dan keamanan masyarakat karena hatinya memang berada disana ada pada rakyat," ujar Anam.
Ia juga mengingatkan, untuk memotivasi masyarakat dalam meningkatkan kepatuhan terhadap protokol kesehatan, aparat harus bersikap tegas namun tetap humanis dan memperhatikan nilai-nilai kemanusiaan.
"Presiden tahu bahwa masyarakat Indonesia menjunjung tinggi nilai-nilai tatakrama. Untuk itu, ketika ada petugas bersikap kasar terhadap rakyat, Presiden langsung perintahkan semua jajarannya untuk bergerak dan mengingatkan petugas di lapangan agar bersikap lebih santun," imbuhnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengintruksikan agar semua aparat berhati-hati dalam menurunkan indeks mobilitas masyarakat. Khususnya yang berkaitan dengan penyekatan dan penanganan terhadap masyarakat, pedagang, PKL dan toko.
"Saya minta kepada Polri dan juga Mendagri, kepada daerah agar jangan keras dan kasar," ujar Jokowi dalam pengantar ratas evaluasi PPKM darurat pada 16 Juli 2021, yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (17/7/2021).
"Lakukanlah dengan tegas dan santun. Sambil sosialisasi memberikan ajakan-ajakan, sambil bagi beras. Itu mungkin bisa sampai malahan pesannya," kata Jokowi.
Menindaklanjuti arahan Jokowi tersebut, Tito mengeluarkan aturan yang tertuang dalam Surat Edaran (SE) tentang Penertiban Pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan Percepatan Pemberian Vaksin bagi Masyarakat.
Salah satu poin arahannya, Tito memerintahkan jajaran Satpol PP di daerah masing-masing untuk mengutamakan langkah-langkah yang profesional, humanis dan persuasif dalam pelaksanaan PPKM dalam beberapa tahapan.
Dia meminta Satpol PP agar tidak menggunakan kekerasan yang berpotensi melanggar hukum dalam melakukan kerja-kerjanya. "Dalam pelaksanaan di atas, agar tetap bersinergi dengan jajaran TNI/Polri dan unsur Forkopimda lain yang terkait," dikutip sebagaimana bunyi poin 2 huruf c dalam Surat Edaran itu, Senin (19/7/2021).
Tito juga meminta Satpol PP tidak bertindak layaknya preman ke masyarakat. "Jangan samakan Satpol PP dengan preman. Ini baju saja yang keren, tapi etika dan perilaku seperti preman, tidak boleh terjadi. Satpol PP ini adalah suatu profesi yang mulia, profesi yang disegani, yang diperlukan masyarakat," tegasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: