Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Anak dengan Disabilitas Intelektual Jadi Kelompok yang Paling Banyak Alami Kekerasan Seksual

Anak dengan Disabilitas Intelektual Jadi Kelompok yang Paling Banyak Alami Kekerasan Seksual Kredit Foto: WE
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Pembina Yayasan Peduli Sindrom Down Indonesia (YAPESDI) Dewi Tjakrawinata mengatakan anak atau orang dengan disabilitas intelektual merupakan kelompok yang paling banyak mengalami kekerasan seksual. Hal ini disebabkan mereka memiliki kesempatan yang minim untuk berinteraksi sosial sehingga mereka tidak mampu mengenali emosi orang lain.

"Mereka (penyandang disabilitas intelektual) jarang sekali diberi kesempatan untuk bersosialisasi sehingga mereka tidak mengerti ketika orang marah atau ketika orang mau menjahati mereka," ujar Dewi dalam seminar nasional yang disiarkan di kanal Youtube BNPB, Jumat (23/7/2021).

Baca Juga: Anaknya Dituding Cawe-Cawe Bisnis Ivermectin oleh ICW, Moeldoko: Ini Menodai Kehormatan Saya!

Ketidakmampuan mengenali emosi orang lain, lanjut Dewi, menyebabkan mereka tidak bisa mengetahui ketika ada orang yang sedang marah, berhasrat, atau berniat jahat. Namun sayangnya, anak dengan disabilitas seringkali distigmatisasi dan didiskriminasi oleh masyarakat sehingga mereka kesulitan memiliki ruang dalam lingkungan sosial.

"Beban buat anak disabilitas itu menjadi lebih berat karena adanya stigma dari si anak lahir dan juga diskriminasi yang dialami anak-anak ini. Jadi, dengan sendirinya kondisi anak dengan disabilitas menjadi rentan," kata Dewi.

Oleh sebab itu, penting bagi orang tua yang memiliki anak dengan disabilitas untuk mengajarkan tentang cara mengenali emosi diri sendiri dan orang lain.

"Untuk anak-anak dengan disabilitas intelektual perlu didampingi mengajarkan soal berekspresi secara positif, mengelola emosi, dan mengenali emosi diri sendiri dan orang lain," imbuhnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Alfi Dinilhaq

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: