Mahasiswa Kecewa Moeldoko Dituding yang Enggak-Enggak, ICW, Kamu Tak Punya Hati...
Hari ini saja, Sabtu (24/7), ia menunjuk angka resmi pemerintah yang menyatakan adanya tambahan 45.416 kasus positif Covid-19, dengan 1.415 orang meninggal.
“Itu artinya, berdasarkan data pemerintah, total kasus virus corona sejak Maret 2020 mencapai 3.127.826 orang. Helo, ini jutaan lho! Kok Anda sepertinya dingin dan anteng saja dengan semua itu,” kata dia.
Dia bahkan menyatakan kecurigaan, jangan-jangan bagi orang-orang ICW mereka yang meninggal, keluarga yang kehilangan anak, saudara, bapak dan ibu karena Covid-19 itu tak lebih dari hanya angka-angka statistik semata. “Kalau begitu yang terjadi, bagi kami para milenial, itu sangat keji,” kata Faisal.
Menurutnya, yang ia ketahui tentang hilangnya rasa empati seperti itu dan hanya memandang kematian manusia tak lebih dari angka statistika, dalam sejarah namanya Joseph Stalin.
“Dia itu yang bilang bahwa kematian satu orang mungkin bisa disebut tragedy, kematian banyak orang tak lebih dari statistik,” kata Faisal
“Kan tidak mungkin saya menyebut para tokoh ICW itu Stalinis karena menganggap entang kematian,” kata Faisal.
Ia juga mengingatkan banyak testimoni yang beredar baik di media maupun medsos tentang manfaat Ivermectin dalam mempercepat kesembuhan karena Covid 19.
“Tak kurang dari Mantan Menteri KKP Susi Pujiastuti yg testimoninya beredar bahwa ia dan banyak stafnya cepat pulih dari Covid karena Ivermectin yang disarankan oleh Menteri BUMN Erick Tohir.
“Inilah mengapa Kementerian BUMN telah melipatgandakan produksi dan distribusi Ivermectin melalui Indofarma dan Kimia Farma, dan ini tunjukkan tidak ada monopoli dalam produksi ivermectin, pemerintah tidak menganakemaskan produsen swasta yang dituduhkan ICW dekat dengan Moeldoko itu, tapi malah menggunakan BUMN agar Ivermectin didapat dgn murah dan mudah didapat," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: