Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pengakuan Terbaru Gubernur Jakarta, Mas Anies Ngaku Nggak Pernah Tutup-tutupin...

Pengakuan Terbaru Gubernur Jakarta, Mas Anies Ngaku Nggak Pernah Tutup-tutupin... Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan tegas mengakui bahwa pihaknya tidak pernah menutupi atau memanipulasi data pandemi Covid-19.

Bahkan, Anies mengklaim data yang ditampilkan Pemprov DKI meski tinggi, maka akan tertulis tinggi, tanpa dikurangi demi mendapatkan status zona aman Covid-19. Baca Juga: Anies Tutupi Kasus COVID Jakarta? Ini Jawabannya

"Ini saya garis bawahi, kami di Jakarta tidak pernah menutup data, tidak pernah mengurangi, tidak pernah menambahi, bila ada yang meninggal kita laporkan, bila selamat kita laporkan, tidak pernah ditutup-tutupi," katanya, dalam acara Vaksinasi Kadin dan TNI-Polri di Jakarta Convention Center (JCC), Minggu (25/7/2021).

Lanjutnya, ia juga mengklaim bahwa wilayahnya  adalah satu-satunya daerah ayng mempunyai data kondisi pasien isolasi mandiri di rumah. Baca Juga: Anies Baswedan Beri Peringatan Penting ke Warga Jakarta, Simak!

"Jakarta mungkin satu-satunya yang punya data isolasi mandiri statusnya seperti apa. Mengapa kita punya? Ini hasil rapat-rapat kita, bahwa Tim Lurah, Babinsa, Babinkamtibmas, itu harus tahu siapa positif, siapa isolasi mandiri di setiap wilayahnya," tegasnya.

Baca Juga: Luhut Minta Maaf Soal PPKM, Nama Anies Baswedan Ikut Disebut

Karena itu, Anies pun menyebut bahwa kondisi fasilitas pelayanan kesehatan di Jakarta banyak yang penuh dan terbatas.

Hal tersebut yang membuat banyak pasien yang seharusnya dirawat di ICU terpaksa harus isoman lalu nyawanya tidak tertolong.

"Itulah yang kemudian salah satu sebab kontribusi terhadap kasus-kasus mereka yang isolasi tidak bisa terselamatkan, karena seharusnya mereka berada di rumah sakit," ucap Anies.

Sementara itu, Tim Koalisi Warga LaporCovid-19 menyebutkan statistik data warga yang meninggal saat isoman dan di luar rumah sakit di Jakarta mencapai 1.215 orang.

Adapun rinciannya yakni di Jakarta Timur mencapai 403 kematian, Jakarta Selatan (289), Jakarta Utara (205), Jakarta Pusat (162) dan Jakarta Barat sebanyak 156 kematian saat isoman.

Data tersebut didapatkan dari gabungan data Lapor COVID-19 dan Dinas Kesehatan DKI Jakarta yang dicatat mulai 8 Juni 2021.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: