Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tangan Kanan PM Israel Sangat Siap Sambut Pertemuan di Gedung Putih

Tangan Kanan PM Israel Sangat Siap Sambut Pertemuan di Gedung Putih Kredit Foto: Instagram/Naftali Bennett
Warta Ekonomi, Tel Aviv -

Pembantu senior Perdana Menteri Israel Naftali Bennett akan terbang ke Washington pekan depan. Perjalanan ini untuk pertemuan dengan rekan-rekan Amerika Serikat (AS) dalam persiapan untuk kunjungan perdana menteri ke negara itu.

Dikutip dari Times of Israel,  Ketua Dewan Keamanan Nasional Eyal Hulata dan penasihat diplomatik Bennett Shimrit Meir akan bertemu dengan Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan dan koordinator NSC Timur Tengah dan Afrika Utara Brett McGurk.

Baca Juga: Israel Ngotot Lekatkan Hubungan dengan Erdogan, Sebenarnya Apa yang Diincar?

Perjalanan itu akan menjadi pertemuan langsung pertama antara para pembantu pemimpin kedua negara. Kontak antara kedua negara sejauh ini dilakukan secara virtual.

Wakil Asisten Menteri Luar Negeri AS untuk Urusan Israel dan Palestina, Hady Amr, berada di Tel Aviv awal bulan ini. Namun, dia hanya dilaporkan telah bertemu dengan beberapa menteri dan bukan dengan Bennett.

Bulan lalu Presiden AS Joe Biden menyampaikan undangan kepada Bennett untuk mengunjungi Gedung Putih. Tawaran itu disampaikan kepada presiden Israel saat itu, Reuven Rivlin, selama kunjungan.

Akan tetapi, perdana menteri akan mengalami kesulitan meninggalkan Israel sampai Knesset memulai reses musim panasnya pada 8 Agustus, mengingat mayoritas koalisi 61-59 di parlemen. Terbang pada Agustus akan memperumit pertemuan di Capitol Hill karena Kongres AS juga akan reses bulan itu.

Jika Bennett tidak dapat datang ke Washington pada Agustus dan kunjungannya ditunda hingga September, menurut pejabat dari partai Bennett, Yamina, dia dapat mencoba dan memperluas rencana perjalanannya termasuk singgah di New York untuk berpidato di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Pejabat Yamina mengakui bahwa perdana menteri menteri juga harus bekerja di sekitar jadwal Gedung Putih yang ketat.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: