Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Heboh Disuruh Diam oleh Luhut, SBY Kirim Doa untuk Pemerintah Lewat Twitter, Isinya Masya Allah...

Heboh Disuruh Diam oleh Luhut, SBY Kirim Doa untuk Pemerintah Lewat Twitter, Isinya Masya Allah... Kredit Foto: Antara/Asprilla Dwi Adha

“Nggak perlulah kita merasa bahwa yang berkuasa sekarang ini di bawah kita. Mungkin saja Bapak A, Bapak B itu lebih pintar. Tapi, sekarang yang berkuasa, ini, ya sudah,” katanya sembari menegaskan bahwa dia tidak dalam posisi menyerang balik SBY.

Pernyataan Luhut itu langsung viral dan menuai reaksi dari para kader Demokrat. Di dunia nyata dan dunia maya, banyak pihak yang marah dengan pernyataan Luhut. Namun, ada juga yang menganggap pernyataan Luhut hal yang wajar.

Di tengah polemik itu, SBY yang selama ini diam, semalam menuliskan cuitan di Twitter. Belakangan ini, SBY memang jarang membuat cuitan di akun Twitter miliknya. Terakhir, SBY membuat cuitan pada 26 April. Isinya, soal duka cita SBY terhadap tragedi tenggelamnya KRI Nanggala-420 yang menewaskan 53 prajurit TNI.

Cuitan SBY kemarin, bunyinya doa. Cuitan itu juga di-posting langsung oleh SBY. Bukan oleh admin Twitternya. Itu diketahui dari asterisk atau tanda bintang yang dibubuhkan pada akhir cuitan, yang mengapit akronim namanya.

“Tuhan, seraya gigih berikhtiar, kami tetap memohon kemurahan hati-Mu. Selamatkan negeri kami dan kami semua. Bimbinglah pemerintah kami dan juga kami masyarakat Indonesia agar dapat mengatasi pandemi besar ini. Amin. SBY,” tulisnya, di akun @SBYudhoyono.

Tidak diketahui secara pasti maksud hati SBY mencuitkan doa itu. Apakah untuk merespons ucapan Luhut yang kepingin meng-Habibie-kan dirinya atau bukan.

Sementara itu, sejumlah elit parpol menyampaikan pendapatnya soal pernyataan Luhut yang meminta SBY diam. Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid misalnya. Wakil Ketua MPR itu meminta Luhut tidak meng-Habibie-kan SBY. Karena SBY bukan Habibie, begitupun sebaliknya.

“Enggak perlu ‘di-Habibie-kan’. Toh SBY selama ini juga tetap menjaga kesantunan,” tutur Jazilul, kemarin.

Ia mengajak Luhut dan SBY mengedepankan persaudaraan, terlebih di tengah pandemi Covid-19 saat ini. Lagi pula keduanya adalah sama-sama jenderal berprestasi. Hanya beda watak, gaya dan perjalanan karirnya saja.”Orang besar saling membesarkan, bukan mengecilkan,” harapnya. “Nggak usah dibikin heboh,” sambung dia.

Elit PPP juga bersuara. Arsul Sani mengatakan, SBY dan Luhut adalah sama-sama warga senior yang saling memberi masukan. Khususnya kepada yang sedang menjalankan pemerintahan. Sehingga tidak lantas dibanding-bandingkan.

“Nah generasi yang lebih muda ambil sisi positifnya dari masing-masing mereka dan tidak perlu membanding-bandingkan mana yang lebih baik,” kata Wakil Ketua MPR ini.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: