Ramai Isu Vaksin Covid-19 Ada Microchip, Peneliti AstraZeneca Asal RI Buka Suara
Setelahnya sistem imun akan bekerja, membuat formula untuk membentuk antibodi khusus yang bisa menyerang virus atau bakteri tersebut.
"Vaksin mengandung bahan sebagian protein virus atau virus yang sudah dimatikan. Ada juga komponen tambahan, yaitu larutan penyangga yang bisa menstabilkan virus tersebut agar tidak mudah hancur dan juga untuk menyeimbangkan dengan cairan di dalam tubuh," papar Indra.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa vaksin yang oral ditambahkan gula untuk menstabilkan vaksin tersebut. Ada juga komponen yang dimasukkan agar vaksin tidak mudah rusak saat disimpan.
Baca Juga: Bersama Sejumlah Pemda, Sinar Mas Land Telah Memvaksin Lebih dari 54.000 Orang
Lelaki yang sedang menempuh program doktor di Universitas Oxford itu mengaku sangat miris dengan berbagai hoaks atau kabar bohong yang beredar, yang bisa menghambat penanganan pandemi Covid-19.
"Masyarakat yang sudah teredukasi bisa menghindari berita-berita yang bohong. Oleh sebab itu, kita harus melindungi masyarakat yang masih belum paham terkait vaksin," tegas Indra.
Hal senada dikemukakan pula oleh Vaksinator, dr. Ursula Penny Putrikrislia. Ia yang juga alumni Beswan Djarum angkatan 2011/2012 mengemukakan, sangat tidak mungkin vaksin -- termasuk vaksin Covid-19, mengandung microchip lantaran ukuran alat suntik vaksinasi Covid-19 sangatlah kecil.
"Hanya muat 1 cubic centimetres (cc) dan cairan yang digunakan untuk vaksin hanya 1/2 cc. Chip tidak muat dimasukkan di dalam suntikkan, karena bentuknya benda padat sedangkan vaksin benda cair. Chip tidak bisa ditanamkan ke dalam tubuh melalui suntikan vaksin," timpalnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: