Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Haru Biru Perjuangan Ayah Hermanto Tanoko, Kini Jadikan Anaknya Konglomerat Sukses!

Haru Biru Perjuangan Ayah Hermanto Tanoko, Kini Jadikan Anaknya Konglomerat Sukses! Kredit Foto: Instagram/htanoko

Hermanto bergabung dengan perusahaan sang papa pada tahun 1982 bulan Desember dan efektif pada tahun 1983. Dan apotek yang awalnya dikelola, diserahkan kepada kakaknya yang perempuan, dan telah dikembangkan menjadi 6 apotek bersama suaminya.

Hermanto mengaku, ia bahkan baru kuliah setelah krisis 1998. Tetapi, Hermanto berujar bahwa pelajaran yang sangat penting diambilnya justru saat bekerja sehari-hari.

Hermanto bercerita, meski orang tuanya sibuk bekerja, tetapi mereka selalu menyempatkan untuk makan malam dengan anak-anaknya. Meski Hermanto pernah pulang larut karena apotek ramai, tetapi ayahnya tetap menunggu. Kalau weekend, biasanya sekeluarga akan makan soto lamongan dan ayam goreng di pinggir jalan.

Hermanto pun meniru pendidikan orang tuanya kepada anak-anaknya. Ia selalu mendekati anak-anaknya sejak kecil dan bertanya kalau besar mau jadi apa.

Setiap dikasih uang bulanan juga setiap akhir bulan harus dibuat laporan untuk apa saja. Anak-anaknya juga harus menyelesaikan S1 baru bekerja di pabrik Hermanto. Meski ada yang ditawarkan S2 dan lain sebagainya, tetapi Hermanto menegaskan agar anaknya bekerja di perusahaan sehingga akan memajukan perusahaan, dan akan dibimbing oleh konsultan yang juga sama hebatnya jika ia kuliah S2.

Keempat anaknya begitu terjun ke perusahaan, sudah sangat ahli sehingga Hermanto tak perlu lagi masuk terlalu dalam. Jika terjadi kesalahan, Hermanto akan senang karena itu menjadi pembelajaran bagi mereka. Bahkan, anak-anaknya juga turut menghargai waktu bersama keluarga.

Karena itulah, Hermanto meminta ketika anak-anaknya kuliah, jangan jauh dari Surabaya.

"Kami tidak mau anak hanya diberikan uang tapi kami tidak mengetahui perkembangan mereka seperti apa," ujar Hermanto.

Hermanto mengaku sebagai ayah ia memiliki ekspektasi tinggi terhadap anak-anaknya sehingga mungkin ini cukup berat untuk anak-anaknya.

Papa Hermanto Tanoko, Soetikno Tanoko mengidap Alzheimer. Hermanto sendiri bercerita papanya sering menanggap ia sebagai adiknya. Pada 1 November 2020, Soetikno Tanoko meninggal dunia pada usia 95 tahun.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: