Lembaga Indostrategic menemukan data survei bahwa paket pasangan Prabowo-Puan Maharani kalah dari pasangan Anies Baswedan-Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Prabowo-Puan hanya mendapatkan 14,65 persen jawaban responden, sedangkan Anies-AHY teratas dengan perolehan 20,25 persen.
Analis politik yang juga Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah tidak kaget dengan temuan tersebut. Kata Dedi, dalam survei IPO pada bulan April lalu Ketua Umum Partai Gerindra itu sudah tertinggal.
"Jadi ini memang penurunan stabil, di mana publik tidak lagi melihat kharisma Prabowo sebagai tokoh utama di Pilpres 2024," demikian kata Dedi dikutip dari RMOL (4/8).
Dedi kemudian menganalisa mengapa Anies bisa meraih angka tertinggi. Dalam pandangannya, selama ini Gubernur DKI Jakarta itu konsisten sebagai tokoh politik yang kontra dengan pemerintah pusat.
Imbas dari sikap konsisten Anies itu, tambah Dedi membuat para loyalisnya bertambah.
"Dan itu sebagiannya dari pemilih Prabowo," urai Dedi.
"Sangat mungkin membuat namanya semakin dikenal. Jika konsisten ada gerakan Anies-AHY bisa saja pasangan ini justru semakin kuat," tandas Dedi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat