Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

AS Kecam Serangan Brutal Rezim Assad di Daraa Suriah

AS Kecam Serangan Brutal Rezim Assad di Daraa Suriah Kredit Foto: Antara/SANA/Handout via REUTERS
Warta Ekonomi, Washington -

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken pada Rabu (4/8/2021) mengecam keras "serangan brutal" rezim Bashar al-Assad di kota Daraa, barat daya Suriah.

Blinken menyerukan "untuk segera mengakhiri kekerasan, yang telah menewaskan warga sipil dan membuat ribuan orang mengungsi karena kekurangan makanan dan obat-obatan."

Baca Juga: Para Tentaranya Terbunuh di Suriah, Apa yang Akan Dilakukan Erdogan Selanjutnya?

"Kami mengulangi seruan untuk gencatan senjata nasional sesuai dengan resolusi DK PBB 2254," ucap dia di Twitter.

Rezim Suriah mengulangi serangannya terhadap Daraa al-Balad menyusul kegagalan pembicaraan mediasi yang dipimpin Rusia antara rezim dan pasukan oposisi, lapor sebuah kelompok lokal pada Selasa.

Daraa, yang dikenal sebagai tempat kelahiran revolusi Suriah, adalah rumah bagi 40.000 penduduk dan merupakan tempat kubu oposisi hingga 2018.

Pada 29 Juli, pasukan rezim dan milisi yang didukung Iran melancarkan operasi darat di daerah Daraa al-Balad, memicu bentrokan yang menyebar ke seluruh pedesaan. Lima belas warga sipil tewas dalam serangan itu.

Daraa al-Balad diblokade oleh pasukan rezim pada 25 Juni setelah penduduk, termasuk mantan anggota oposisi Suriah, menolak perintah untuk menyerahkan senjata ringan dan mengizinkan pasukan rezim menggeledah rumah mereka.

Menurut Pusat Rekonsiliasi dan tokoh-tokoh lokal, perintah itu ditentang karena melanggar ketentuan kesepakatan 2018 yang dimediasi Rusia, di mana penduduk dan mantan anggota oposisi harus menyerahkan semua senjata.

Kesepakatan itu memungkinkan ribuan pemberontak dan warga sipil pindah dengan aman ke wilayah yang dikuasai oposisi lainnya, sementara pasukan rezim yang didukung Rusia melancarkan serangan untuk merebut kembali Daraa.

Rezim memulai aksi militernya meski pekan lalu setuju untuk mencabut blokade di sana.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: