Perkenalkan Pulau Pitcairn di Pasifik Selatan, Wilayah yang Orang-orangnya Bebas Covid-19
"Tetapi ketika kita bicara dengan keluarga atau melihat angka-angka di Inggris, kita jadi diingatkan tentang apa yang dialami orang lain," katanya.
"Kehidupan di sini benar-benar berbeda dibandingkan dengan tempat lain," kata Charlene Warren, Wali kota Pitcairn.
"Kami cukup beruntung berada jauh di sini di mana pada dasarnya kami bisa menutup perbatasan kami."
Lahir dan besar di Pitcairn, Charlene mengatakan berada di tempat yang terisolasi menjadi sesuatu yang membuatnya nyaman.
Dia hanya melakukan perjalanan beberapa kali ke Selandia Baru dan negara tetangga Tahiti, yang berjarak 2.170 kilometer, atau setara dengan perjalanan laut empat hari jauhnya.
Sebaliknya, bagian tersulit dari pandemi COVID-19, menurutnya, adalah energi dan kehidupan yang hilang, yang biasanya dibawa turis ke pulau itu.
"Biasanya, pulau kami ramai dengan turis yang datang dan pergi, kapal pesiar yang mampir untuk kunjungan singkat, atau kapal pesiar yang datang ke sini," kata Warren.
"Sangat menyenangkan bisa berinteraksi dengan orang baru dan berbagi sedikit surga kami dengan mereka."
Perjalanan vaksin yang luar biasa
Pulau Pitcairn menutup perbatasannya di awal pandemi untuk melindungi warga lanjut usia. Diketahui warga yang paling tua di pulau tersebut berusia 93 tahun.
Saat menutup perbatasan, mereka hanya menjaga kapal pasokan yang beroperasi dengan Selandia Baru.
Koridor perjalanan juga telah dibuat dengan Selandia Baru, bagi warga di pulau yang ingin melakukan perjalanan laut selama dua minggu untuk mengunjungi keluarga atau sahabat, atau untuk mencari perawatan medis yang tidak tersedia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: