Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pakar Epidemiologi Asing Bicara Soal Vaksin Booster Covid-19, Mungkinkah Dilakukan?

Pakar Epidemiologi Asing Bicara Soal Vaksin Booster Covid-19, Mungkinkah Dilakukan? Kredit Foto: Antara/Didik Suhartono
Warta Ekonomi, Washington -

Ahli epidemiologi, bagian dari tim Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Dr Larry Brilliant mengemukakan pandangannya terkait vaksin booster Covid-19. Larry, sebagaimana dikutip laman CNBC, Selasa (10/8/2021), mengatakan satu kelompok orang yang membutuhkan suntikan booster "segera" adalah mereka yang berusia 65 tahun ke atas. 

Namun, hal itu bisa dilakukan dengan syarat kelompok lansia telah divaksinasi lengkap lebih dari enam bulan lalu tetapi memiliki sistem kekebalan dan daya tahan tubuh yang lemah. 

Baca Juga: Menanti Akhir Pandemi? Pakar Epidemiolog Terkenal Bikin Pernyataan Covid-19 Tanpa Akhir

Larry menyampaikan pendapatnya di tengah maraknya negara-negara dengan tingkat vaksinasi yang relatif tinggi seperti AS dan Israel sedang merencanakan suntikan booster untuk populasi mereka. Lainnya, seperti Haiti, baru-baru ini mengamankan batch pertama dosis vaksin mereka.

“Kategori orang inilah yang kami lihat membuat banyak mutasi ketika virus melewati tubuh mereka,” kata ahli epidemiologi.

Sementara itu, WHO telah meminta negara-negara kaya untuk menunda booster vaksin Covid-19 untuk memberi negara-negara berpenghasilan rendah kesempatan untuk memvaksinasi orang-orang mereka.

“Jadi orang-orang itu, menurut saya, harus diberi dosis ketiga, booster segera –secepat memindahkan vaksin ke negara-negara yang belum memiliki kesempatan yang sangat tinggi untuk membelinya atau memiliki akses ke sana. Saya menganggap dua hal itu setara,” tambahnya.

Pendapat Larry dikemukakan dalam komentar mengenai kapan Covid-19 berakhir. Dia mngatakan pandemi tidak akan segera berakhir, mengingat hanya sebagian kecil dari populasi dunia yang telah divaksinasi terhadap Covid-19.

Larry yang juga membantu memberantas cacar, mengatakan varian delta dari virus corona adalah "mungkin virus paling menular" yang pernah ada.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: