Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gimana Nih, Pak Jokowi? Fadli Zon Aja Sampai Ngaku Capek Loh

Gimana Nih, Pak Jokowi? Fadli Zon Aja Sampai Ngaku Capek Loh Kredit Foto: Instagram/Fadli Zon
Warta Ekonomi, Jakarta -

Anggota DPR RI Fadli Zon mengaku lelah terus-menerus mengkritik Tenaga Kerja Asing alias TKA yang terus masuk ke Indonesia selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat alias PPKM.

Menurut Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu, para TKA dilindungi oleh penguasa sehingga bisa bebas masuk Indonesia meski sedang PPKM. Kritik itu disampaikan oleh Fadli Zon melalui akun Twitter miliknya @fadlizon.

Baca Juga: TKA China Kembali Masuki RI, Demokrat Meradang: Jangan Main-Main dengan Nyawa Rakyat!

"Sudah lelah kritik TKA di masa pandemi dan PPKM. Mereka memang dilindungi penguasa," kata Fadli dilansir Suara.com, Selasa (10/8/2021).

Dalam cuitannya, Fadli mengutip pemberitaan salah satu media online yang mewartakan ada ratusan WNA asal China masuk Indonesia sepanjang Agustus 2021. Fadli menyebut pemerintah telah membekingi para WNA terutama asal China agar bisa leluasa masuk Indonesia.

"Luar biasa beking WNA China. Selamat datang," sindir Fadli Zon.

Anggota Komisi III DPR Fraksi PPP Arsul Sani mengatakan, terulangnya kedatangan TKA ke Indonesia bakal makin menggerogoti kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Apalagi, ditambah tidak ada penjelasan apapun terkait kedatangan TKA.

Padahal sebelumnya, pemerintah melalalui Menteri Hukum dan HAM menegaskan tidak akan ada TKA masuk saat kebijakan pembatasan diberlakukan. Namun kenyataannya, puluhan TKA asal China kembali datang.

"Ketika Sabtu kemarin ada 34 TKA yang masuk ini menjadikan pertanyaan di ruang publik tentang konsistensi kebijakan dan komunikasi pemerintah. Jika ini terus berulang-ulang, ketika mobilitas warga sendiri masih dibatasi, tapi pergerakan TKA masih leluasa meski mereka pemegang KITAS, maka ini akan makin menggerogoti tingkat kepercayaan masyarakat terhadap jajaran Pemerintahan," katanya.

Arsul berujar seharusnya jajaran pemerintah ingat terhadap beberapa hasil survei yang menyebutkan adanya kecenderungan tingkat kepercayaan terhadap pemerintah menurun. Karena itu, Arsul berpendapat bahwa DPR harus menyelediki terkait kedatangan TKA yang terus berulang. Di mana rapat kerja pengawasan gabungan antara Komisi III, Komisi IX, dan Kemenkumhan perlu dilakukan.

"Kejadian-kejadian seperti ini selalu menjadi sorotan berbagai elemen masyarakat di ruang publik, tetapi jajaran pemerintahan tampaknya bukan hanya tidak menunjukkan kordinasi yang baik, tapi juga tidak menjelaskan dengan informasi yang clear," ujar Arsul.

Klaim Imigrasi soal TKA China

Kepala Bagian Humas dan Umum Ditjen Imigrasi Arya Pradhana Anggakara sebelumnya menjelaskan bahwa 34 TKA China itu merupakan tenaga kerja asing (TKA) yang sudah memiliki Izin Tinggal Terbatas (ITAS). "34 TKA asal Tiongkok tersebut juga telah mendapat rekomendasi untuk diizinkan masuk dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Soekarno Hatta," ungkap Arya.

Dia menuturkan, puluhan TKA China itu datang menggunakan pesawat Citilink dengan kode penerbangan QG8815 yang membawa 37 penumpang, yang terdiri dari 34 WNA China dan 3 WNI. Seluruh awak yang berjumlah 19 orang merupakan WNI.

Setelah lolos dalam pemeriksaan kesehatan oleh KKP Soetta, kata Arya, puluhan TKA China itu mendapatkan izin masuk ke Indonesia. "Kemudian dilakukan pemeriksaan keimigrasian dan diketahui bahwa mereka semua pemegang ITAS sehingga masuk dalam kategori orang asing yang diizinkan masuk sesuai Peraturan Menkumham No. 27/2021," ungkapnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: