Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Baju Astronout Belum Jadi, Gimana Nasib Eksplorasi ke Bulan?

Baju Astronout Belum Jadi, Gimana Nasib Eksplorasi ke Bulan? Kredit Foto: NASA/JPL/USGS
Warta Ekonomi -

Kantor Inspektur Jenderal (OIG) dari Badan Antariksa Amerika (NASA) menilai target eksplorasi ke bulan pada 2024 belum layak diwujudkan. Program menerbangkan kembali manusia ke bulan itu dikatakan tidak mungkin terjadi karena pengembangan pakaian antariksa yang belum rampung.

Dilansir dari Space, Rabu (11/8/2021), dalam laporan audit OIG, Pengembangan pakaian antariksa generasi baru yang disebut Exploration Extravehicular Mobility Unit (xEMU) tidak akan sempat hingga batas waktu tahun 2024. Baca Juga: Richard Branson Buka Penjualan Tiket ke Luar Angkasa, Harganya Rp6,4 M! Minat?

"Jadwal NASA saat ini adalah untuk memproduksi dua xEMU pertama yang siap terbang pada November 2024, tetapi badan tersebut menghadapi tantangan signifikan dalam memenuhi tujuan ini. Mengingat penundaan yang diantisipasi dalam pengembangan pakaian antariksa, pendaratan di bulan pada akhir 2024 seperti yang direncanakan NASA saat ini tidak layak,” demikian bunyi audit tersebut. Baca Juga: Perlombaan Miliarder ke Luar Angkasa Makin Ramai, Jeff Bezos dkk Punya Saingan Baru! Siapa Dia?

OIG menyebut melakukan audit karena pengembangan pakaian antariksa baru merupakan komponen penting untuk mencapai tujuan NASA untuk mengirim manusia ke bulan. Pakaian luar angkasa berperan penting dalam melanjutkan operasi yang aman di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), dan menjelajahi Mars dan lokasi luar angkasa lainnya.

Dalam audit tersebut, OIG juga menyoroti sejauh mana NASA mengatasi tantangan yang berkaitan dengan biaya, jadwal, dan kinerja sistem pakaian antariksa generasi berikutnya.

Pakaian luar angkasa yang saat ini ada, dirancang 45 tahun lalu untuk program pesawat ulang-alik NASA. Sangat penting bagi NASA untuk mengembangkan pakaian baru untuk keselamatan dan efisiensi misi dan program luar angkasa di masa depan. Oleh karena itu, selama 14 tahun terakhir NASA telah mengembangkan pengganti generasi berikutnya ini.

Namun, hambatan lain dalam mengembangkan setelan ini dapat membuat rencana ambisius NASA tertunda, yakni kendala anggaran.

“Kami melaporkan pada tahun 2017 bahwa meskipun menghabiskan hampir Rp2,8 triliun untuk pengembangan pakaian luar angkasa ekstravehicular selama periode sembilan tahun sebelumnya, badan tersebut masih membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk memiliki pakaian antariksa siap terbang untuk digunakan dalam misi eksplorasi. Sejak laporan tahun 2017, NASA telah menghabiskan tambahan Rp3,1 triliun dengan total Rp6 triliun untuk pengembangan pakaian antariksa," bunyi audit tersebut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Lestari Ningsih

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: